Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Anggota ISIS Tewas dalam Pertempuran Melawan Pasukan Khusus Inggris SAS

Kompas.com - 19/07/2020, 19:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Setidaknya 100 anggota ISIS dilaporkan tewas, setelah terlibat pertempuran dengan pasukan khusus Inggris, Special Air Service (SAS).

Baku tembak itu terjadi setelah salah satu tentara elite dunia tersebut menargetkan warga mereka yang bergabung dengan kelompok teroris itu di utara Irak.

Penembak runduk (sniper) SAS disebut sudah melakukan pelacakan anggota ISIS asal Inggris di dataran tinggi terpencil, dalam "perang rahasia".

Baca juga: Berusaha Bunuh Pasukan SAS Inggris, ISIS Pasang Bom Bunuh Diri di Bra

Dalam pelacakan yang berlangsung selama tiga bulan terakhir, mereka terlibat setidaknya dalam 10 pertempuran melawan teroris itu.

Selain Irak, operasi rahasia juga digelar di Suriah, di mana pendukung Daesh (akronim ISIS) asal Inggris diidentifikasi dari identitas dan DNA mereka.

Dalam laporan Daily Mail, pada 28 April, ada 10 teroris berkewarganegaraan Inggris yang terbunuh dalam baku tembak di pegunungan Hamrin.

Dikutip Daily Mirror Minggu (19/7/2020), dalam bertugas SAS juga disokong jet tempur RAF Typhoons yang membombardir persembunyian teroris di gua.

Tak hanya jet tempur, drone juga dikerahkan seperti pada baku tembak pada 23 dan 31 Mei, meski tak diketahui berapa banyak teroris yang terbunuh.

"Resimen yang bertugas benar-benar sibuk," jelas sumber internal pertahanan. Dia menerangkan kondisi yang dialami pasukan cukup berat.

Baca juga: ISIS Pakai Jenazah Anak-anak untuk Jebakan Granat, Nyaris Lukai Pasukan Khusus Inggris SAS

Dia menjelaskan tidak hanya harus melalui gunung dan cuaca yang panas, mereka juga berjibaku melawan milisi ISIS yang terus menggempur.

"Sekitar 100 anggota mereka sudah dilenyapkan," jelas si sumber yang menuturkan tidak ada korban jiwa dari kalangan sipil dalam operasi tersebut.

Pakar intelijen meyakini ISIS belum seepnuhnya hilang, meski pada Maret 2019 dideklarasikan kalah setelah benteng terakhir di Baghouz, Suriah, direbut.

Berdasarkan estimasi dari PBB, kelompok teroris itu diduga masih menyimpan uang hingga 100 juta dollar AS, sekitar Rp 1,4 triliun.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace berujar, pihaknya terus mengerahkan Typhoons hingga drone tempur Reaper untuk membasmi Daesh.

"Tindakan ini merupakan demonstrasi bahwa militer Inggris tidak akan lelah untuk melindungi rakyat kami," tegas Menhan Wallace.

Baca juga: Pasukan SAS Inggris Temukan Kepala 50 Perempuan Yazidi Korban ISIS di Tong Sampah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com