SACRAMENTO, KOMPAS.com - Seorang remaja laki-laki di California menuntut dokter yang membuat payudaranya membesar, akibat salah meminum obat untuk penyakit gangguan mental oppositional defiant disorder (ODD) yang dideritanya.
Remaja lelaki yang tak disebut namanya itu diberi hormon estrogen yang membuat sistem reproduksi wanita berkembang, setelah didiagnosa menderita gangguan ODD yaitu 2 hari usai masuk rumah rehabilitasi remaja di Eastlake Juvenile Hall pada Juni 2019.
Selama 13 hari remaja laki-laki itu meminum pil pemberian dokter sesuai resep, 1 pil setiap hari, yang semakin lama ia merasakan payudaranya membesar dan membengkak.
Baca juga: Main Video Game Hampir Nonstop Selama Sebulan, Remaja Ini Alami Stroke
Ternyata, dokter membuat remaja laki-laki itu mengidap ginekomastia, yaitu suatu kondisi yang diderita pria karena kadar estrogen dalam tubuhnya tinggi.
Melansir New York Post pada Jumat (17/7/2020), dokter dari departemen kesehatan daerah yang mendiagnosis remaja itu dan memberinya resep estrogen adalah Danny Wang.
Penyimpangan kondisi yang diciptakannya disebut tanpa persetujuan atau sepengetahuan orang tua korban.
Baca juga: Wabah Pes Muncul, Tewaskan Seorang Remaja di Mongolia
Perawatan dokter ini dijelaskan dalam gugatan sebagai "eksperimental", dan para ahli kesehatan mengatakan kepada The Times bahwa hormon estrogen tidak dimaksudkan untuk membantu pengobatan pasien ODD.
ODD digambarkan sebagai gangguan yang diderita oleh anak-anak dan remaja yang terus-menerus menolak disiplin dan mencemooh aturan orang tua dan figur otoritas lainnya.
"Estrogen bukan pengobatan untuk ODD. Aku pastikan itu. Anda tidak akan menemukan referensi di mana pun yang mendukung penggunaan estrogen untuk ODD," kata James seorang profesor psikiatri klinis di UCLA, McGough.
Baca juga: Setelah Tembak Korbannya 19 Kali, Remaja Ini Tertawa Sebelum Melarikan Diri
Remaja laki-laki itu berhenti minum pil pada Juli 2019 ketika dia mengeluh tentang efek sampingnya.
Kepada The Times, Wesley Ouchi pengacara remaja itu remaja laki-laki itu mengatakan, setelah dibebaskan dari rumah rehabilitas remaja pada April, kliennya akan melakukan operasi untuk mengembalikan efek pil estrogen yang dikonsumsi.
Baca juga: Bubarkan Pesta Seks, Polisi Kenya Amankan 35 Remaja Telanjang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.