WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kebakaran yang melanda kapal serbu amfibi USS Bonhomme Richard di Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di San Diego akhirnya padam setelah empat hari terbakar.
Komandan Expeditionary Strike Group 3, Laksamana Muda Philip E. Sobeck, mengatakan 24 jam terakhir sebelum api padam, usaha pemadaman api sangat sulit karena di beberapa bagian kapal suhu api mencapai 650 derajat celcius.
Sobeck mengatakan belum menaksir kerugian akibat kerusakan tersebut. Dia menambahkan akan butuh waktu cukup lama untuk menaksir kerusakan akibat kebakaran tersebut.
"Kapal masih bisa diperbaiki. Namun apakah kapal itu akan diperbaiki atau tidak, itu akan ditentukan [oleh pemerintah]," kata Sobeck sebagaimana dilansir dari AP News, Kamis (16/7/2020).
Dia menambahkan jika kapal tersebut tidak akan diperbaiki, maka dibutuhkan dana sekitar 4 miliar dollar AS atau setara Rp 59 triliun untuk menggantikan kapal tersebut.
Baca juga: Iran: Kebakaran Kapal Perang AS adalah Hukuman dari Tuhan
Sobeck menambahkan meski api di kapal telah padam, panasnya tetap ada. Oleh karena itu para pelaut memeriksa setiap ruang untuk memastikan tidak ada titik api yang bisa menimbulkan kebakaran kembali.
Saat proses pemadaman api, petugas kesulitan karena ada perancah bersama dengan peralatan lain dan puing-puing yang nenghalangi petugas. Selain itu, salah satu sistem pencegah kebakaran kapal dinonaktifkan karena proyek pemeliharaan.
Mereka juga mengeluarkan 1500 ember air yang disemprot dari helikopter untuk memastikan perubahan berat tidak mengganggu keseimbangan kapal.
USS Bonhomme Richard mendekati akhir dari peremajaan dua tahunan yang diperkirakan menelan biaya 250 juta dollar AS atau Rp 3,6 triliun ketika kebakaran terjadi pada Minggu (12/7/2020).
Angkatan Laut AS akan menginvestigasi dan memeriksa berbagai kemungkinan penyebab kobaran api. Lokasi kemungkinan sumber api berasal dari area penyimpanan kapal di mana kotak-kotak kardus, kain lap, dan, persediaan perawatan lainnya disimpan.
Baca juga: Kapal Perang AS Meledak Misterius, 21 Orang Luka-luka
Mereka juga akan menyelidiki penyebab dua ledakan susulan di atas kapal setelah kebakaran terjadi.
Para pejabat mengatakan tidak ada indikasi kecurangan yang menyebabkan insiden tersebut. Ledakan susulan kemungkinan disebabkan karena tekanan yang meningkat di dalam kapal.
Insiden tersebut menelan lebih dari 60 korban yang terdiri atas pelaut dan warga sipil. Beruntungnya mereka hanya mengalami cedera ringan dan telah dirawat sejak Minggu.
Menurut pakar, Angkatan Laut AS memiliki sejarah untuk menghidupkan kembali kapal perang yang telah rusak parah oleh serangan musuh.
Tetapi jarang sekali ada kapal yang telah terbakar secara luas dari kebakaran yang tidak terkait dengan pertempuran dapat dibangun kembali untuk berperang.
Baca juga: China Kirim 2 Kapal Mata-mata ke Taiwan di Tengah Latihan Militer
Bahkan jika USS Bonhomme Richard pada akhirnya diperbaiki, kemungkinan akan tidak beroperasi dalam jangka waktu yang lama.
Pekan ini, Angkatan Laut AS meluncurkan kapal serbu amfibi terbarunya, USS Tripoli, dalam sebuah upacara terbatas di Mississippi.
USS Tripoli Ini dijadwalkan untuk menuju ke Pangkalan Angkatan Laut AS di San Diego nanti musim panas ini.
Baca juga: Rusak Terus, Kapal Perang Inggris Seharga Rp 17,5 Triliun Nganggur 4 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.