Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hari Penuh Dilalap Api, Kebakaran Kapal Perang AS Ini Akhirnya Padam

Kompas.com - 17/07/2020, 11:55 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AP News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kebakaran yang melanda kapal serbu amfibi USS Bonhomme Richard di Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di San Diego akhirnya padam setelah empat hari terbakar.

Komandan Expeditionary Strike Group 3, Laksamana Muda Philip E. Sobeck, mengatakan 24 jam terakhir sebelum api padam, usaha pemadaman api sangat sulit karena di beberapa bagian kapal suhu api mencapai 650 derajat celcius.

Sobeck mengatakan belum menaksir kerugian akibat kerusakan tersebut. Dia menambahkan akan butuh waktu cukup lama untuk menaksir kerusakan akibat kebakaran tersebut.

"Kapal masih bisa diperbaiki. Namun apakah kapal itu akan diperbaiki atau tidak, itu akan ditentukan [oleh pemerintah]," kata Sobeck sebagaimana dilansir dari AP News, Kamis (16/7/2020).

Dia menambahkan jika kapal tersebut tidak akan diperbaiki, maka dibutuhkan dana sekitar 4 miliar dollar AS atau setara Rp 59 triliun untuk menggantikan kapal tersebut.

Baca juga: Iran: Kebakaran Kapal Perang AS adalah Hukuman dari Tuhan

Sobeck menambahkan meski api di kapal telah padam, panasnya tetap ada. Oleh karena itu para pelaut memeriksa setiap ruang untuk memastikan tidak ada titik api yang bisa menimbulkan kebakaran kembali.

Saat proses pemadaman api, petugas kesulitan karena ada perancah bersama dengan peralatan lain dan puing-puing yang nenghalangi petugas. Selain itu, salah satu sistem pencegah kebakaran kapal dinonaktifkan karena proyek pemeliharaan.

Mereka juga mengeluarkan 1500 ember air yang disemprot dari helikopter untuk memastikan perubahan berat tidak mengganggu keseimbangan kapal.

USS Bonhomme Richard mendekati akhir dari peremajaan dua tahunan yang diperkirakan menelan biaya 250 juta dollar AS atau Rp 3,6 triliun ketika kebakaran terjadi pada Minggu (12/7/2020).

Angkatan Laut AS akan menginvestigasi dan memeriksa berbagai kemungkinan penyebab kobaran api. Lokasi kemungkinan sumber api berasal dari area penyimpanan kapal di mana kotak-kotak kardus, kain lap, dan, persediaan perawatan lainnya disimpan.

Baca juga: Kapal Perang AS Meledak Misterius, 21 Orang Luka-luka

Mereka juga akan menyelidiki penyebab dua ledakan susulan di atas kapal setelah kebakaran terjadi.

Para pejabat mengatakan tidak ada indikasi kecurangan yang menyebabkan insiden tersebut. Ledakan susulan kemungkinan disebabkan karena tekanan yang meningkat di dalam kapal.

Insiden tersebut menelan lebih dari 60 korban yang terdiri atas pelaut dan warga sipil. Beruntungnya mereka hanya mengalami cedera ringan dan telah dirawat sejak Minggu.

Menurut pakar, Angkatan Laut AS memiliki sejarah untuk menghidupkan kembali kapal perang yang telah rusak parah oleh serangan musuh.

Tetapi jarang sekali ada kapal yang telah terbakar secara luas dari kebakaran yang tidak terkait dengan pertempuran dapat dibangun kembali untuk berperang.

Baca juga: China Kirim 2 Kapal Mata-mata ke Taiwan di Tengah Latihan Militer

Bahkan jika USS Bonhomme Richard pada akhirnya diperbaiki, kemungkinan akan tidak beroperasi dalam jangka waktu yang lama.

Pekan ini, Angkatan Laut AS meluncurkan kapal serbu amfibi terbarunya, USS Tripoli, dalam sebuah upacara terbatas di Mississippi.

USS Tripoli Ini dijadwalkan untuk menuju ke Pangkalan Angkatan Laut AS di San Diego nanti musim panas ini.

Baca juga: Rusak Terus, Kapal Perang Inggris Seharga Rp 17,5 Triliun Nganggur 4 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com