ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji bakal melindungi warisan kebudayaan Hagia Sophia, setelah statusnya berubah menjadi masjid.
"Sembari mempersiapkan Hagia Sophia, kami akan mempertahankan apa yang ada di dalamnya sesuai pendahulu kami," jelasnya dalam rapat kabinet di Ankara.
Erdogan menyatakan, Turki mengubah Hagia Sophia menjadi museum pada 1934, di mana dia menyebut keputusan itu sebagai "hal yang fatal".
Baca juga: Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani Ancam Jadikan Rumah Mustafa Kemal Ataturk Museum Genosida
"Saya ingin menekankannya sekali lagi. Hagia Sophia tak berubah dari gereja menjadi museum. Tapi dari museum menjadi masjid," kata dia.
Karena itu seperti dilansir Daily Sabah Selasa (14/7/2020), Erdogan berujar pihak tertentu tak perlu khawatir, karena dia akan melindungi warisan kebudayaannya.
Pada Jumat (10/7/2020), pengadilan tertinggi Turki membatalkan dekrit pemerintah 1934 mengenai status Hagia Sophia menjadi museum.
Putusan yang dibawakan lembaga tertinggi negara itu, Dewan Negara, memberi jalan bangunan itu kembali jadi masjid selama 85 tahun hiatus.
Menyikapi putusan tersebut, mantan Wali Kota Istanbul itu menandatangani dekrit presiden penyerahan situs warisan dunia itu kepada Bidang Agama Kepresidenan Turki.
Presiden berusia 66 tahun itu kemudian mengatakan, bangunan itu akan siap untuk ibadah saat Shalat Jumat yang digelar 24 Juli.
Hagia Sophia dibangun pada abad keenam saat Kekaisaran Bizantium, dan kemudian menjadi Gereja Ortodox Yunani, hingga Sultan Mehmet II dari Turki Ottoman menaklukkan Konstantinopel pada 1453.
Kemudian pada 1934, Mustafa Kemal Ataturk yang dijuluki "Bapak Turki Modern" mengubah fungsi bangunan itu menjadi museum.
Perubahan status tersebut menuai respons dari berbagai pihak, di mana Paus Fransiskus sempat menyatakan dia "sakit" mendengar keputusan itu.
Sementara Rusia, meski menekankan keputusan itu adalah masalah internal Turki, tetapi menyesalkan mengingat Hagia Sophia adalah bangunan yang pernah dipakai oleh dua agama.
Ankara merespons berbagai respons itu dengan menuding negara lain berusaha mencampuri kedaulatan mereka, dan menegaskan perubahan itu adalah hak dalam negeri mereka.
Baca juga: Rusia Sebut Perubahan Hagia Sophia Jadi Masjid Masalah Internal Turki, tapi...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.