Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hagia Sophia Jadi Masjid, Erdogan Berjanji Hal Ini

Kompas.com - 15/07/2020, 21:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji bakal melindungi warisan kebudayaan Hagia Sophia, setelah statusnya berubah menjadi masjid.

"Sembari mempersiapkan Hagia Sophia, kami akan mempertahankan apa yang ada di dalamnya sesuai pendahulu kami," jelasnya dalam rapat kabinet di Ankara.

Erdogan menyatakan, Turki mengubah Hagia Sophia menjadi museum pada 1934, di mana dia menyebut keputusan itu sebagai "hal yang fatal".

Baca juga: Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani Ancam Jadikan Rumah Mustafa Kemal Ataturk Museum Genosida

"Saya ingin menekankannya sekali lagi. Hagia Sophia tak berubah dari gereja menjadi museum. Tapi dari museum menjadi masjid," kata dia.

Karena itu seperti dilansir Daily Sabah Selasa (14/7/2020), Erdogan berujar pihak tertentu tak perlu khawatir, karena dia akan melindungi warisan kebudayaannya.

Pada Jumat (10/7/2020), pengadilan tertinggi Turki membatalkan dekrit pemerintah 1934 mengenai status Hagia Sophia menjadi museum.

Putusan yang dibawakan lembaga tertinggi negara itu, Dewan Negara, memberi jalan bangunan itu kembali jadi masjid selama 85 tahun hiatus.

Menyikapi putusan tersebut, mantan Wali Kota Istanbul itu menandatangani dekrit presiden penyerahan situs warisan dunia itu kepada Bidang Agama Kepresidenan Turki.

Presiden berusia 66 tahun itu kemudian mengatakan, bangunan itu akan siap untuk ibadah saat Shalat Jumat yang digelar 24 Juli.

Hagia Sophia dibangun pada abad keenam saat Kekaisaran Bizantium, dan kemudian menjadi Gereja Ortodox Yunani, hingga Sultan Mehmet II dari Turki Ottoman menaklukkan Konstantinopel pada 1453.

Kemudian pada 1934, Mustafa Kemal Ataturk yang dijuluki "Bapak Turki Modern" mengubah fungsi bangunan itu menjadi museum.

Perubahan status tersebut menuai respons dari berbagai pihak, di mana Paus Fransiskus sempat menyatakan dia "sakit" mendengar keputusan itu.

Sementara Rusia, meski menekankan keputusan itu adalah masalah internal Turki, tetapi menyesalkan mengingat Hagia Sophia adalah bangunan yang pernah dipakai oleh dua agama.

Ankara merespons berbagai respons itu dengan menuding negara lain berusaha mencampuri kedaulatan mereka, dan menegaskan perubahan itu adalah hak dalam negeri mereka.

Baca juga: Rusia Sebut Perubahan Hagia Sophia Jadi Masjid Masalah Internal Turki, tapi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com