Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Kirim Tim Pencari "Pasien Pertama" Covid-19 ke China

Kompas.com - 09/07/2020, 21:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Wu Qiang, pengamat politik yang berbasis di Beijing mengatakan, setiap kritik yang ditujukan kepada China terkait Covid-19 secara politis sangat sensitif.

Setiap kali muncul pertanyaan tentang asal-usul virus, para pejabat, mulai dari Presiden Xi Jinping ke bawahannya, selalu senada.

Mereka selalu menyatakan, "China percaya asal muasal virus corona merupakan masalah ilmiah yang harus dipelajari para ilmuwan dan profesional medis."

Baca juga: Penjual Udang di Pasar Seafood Wuhan Mungkin adalah Pasien Nol Virus Corona

Namun pejabat Kemenlu China sebelumnya pernah mengunggah teori konspirasi yang menyebutkan virus dibawa ke China oleh militer AS.

Media pemerintah juga langsung memberitakan berbagai teori yang menyebutkan keberadaan kasus Covid-19 sebelum menjadi wabah di Wuhan pada Desember tahun lalu, termasuk penelitian terbaru dari Spanyol.

Para peneliti mengatakan berhasil mendeteksi virus dalam tingkat rendah pada sampel air limbah di Barcelona yang diambil pada Maret tahun lalu.

Sampel lain yang dikumpulkan secara rutin tersebut tidak menunjukkan adanya virus corona sampai Januari 2020.

Seorang pakar dari Universitas Oxford menyatakan, temuan ini menunjukkan virus corona telah beredar secara internasional sejak lama dan berubah menjadi pandemi ketika kondisinya sesuai.

Baca juga: Menelusuri Pasien Nol Covid-19: Beragam Teka-teki dan Segudang Spekulasi

Gua kelelawar Yunnan

Teori kedua yang banyak beredar yaitu, bahwa virus ini bersumber dari gua kelelawar dan Institut Virologi di Wuhan.

Pada Februari lalu, seorang ahli virologi terkenal dari China, Shi Zhengli menyebutkan virus SARS yang baru itu 96,2 persen mirip dengan virus yang ditemukan di gua kelelawar di Provinsi Yunnan pada 2013.

Tiga dari enam pria yang membersihkan kotoran kelelawar di gua tersebut telah meninggal dunia setelah menderita pneumonia parah.

Menurut laporan terbaru di surat kabar British Times, sampel beku virus tersebut, bernama RaTG13, telah dikirim ke Institut Virologi Wuhan pada 2013.

Tapi direktur institut itu sebelumnya membantah jika virus Covid-19 telah bocor secara tidak sengaja dari laboratorium. Ia bersikukuh jika tidak ada sampel RaTG13 yang disimpan di laboratoriumnya.

Baca juga: Pasien Nol Gelombang 2 Covid-19 di Beijing adalah Ayah yang Tengah Belanja

Pasar Wuhan

Teori ketiga yang lebih luas beredar yaitu bahwa pasar makanan laut dan hewan di Kota Wuhan merupakan tempat virus ini berpindah dari inang hewan ke manusia.

Hal itu didasari oleh faktar adanya ada korelasi yang tinggi dari pasien yang pernah ke pasar itu dibawa ke RS Wuhan dengan gejala pneumonia pada bulan Desember 2019.

Namun perlu diingat dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal medis The Lancet, pasien pertama yang dilaporkan di RS Wuhan tidak memiliki kaitan dengan pasar tersebut.

Hanya sekitar dua per tiga dari pasien paling awal yang jelas memiliki kaitan, sehingga sejumlah pakar menjelaskan pasar ini lebih mungkin sebagai tempat kejadian penyebar utama daripada sebagai sumber wabah.

"Kelelawar merupakan asal muasal paling mungkin berdasarkan kasus terdahulu dan kesamaan susunan (DNA)," jelas Profesor Nicholls.

"Kecuali bila mereka (WHO) dapat melakukan pengambilan sampel hewan liar yang ada di pasar itu enam bulan sebelumnya, semua teori ini masih hipotesis," katanya.

Baca juga: WNI di Wuhan Ceritakan Detik-detik Jelang Lockdown dan Misi Senyap Evakuasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com