The Sunday Times mengatakan, para peneliti mengumpulkan ratusan sampel virus corona dari daerah-daerah terpencil di China dan membawanya ke kota.
Namun Institut Virologi Wuhan mengklaim, eksperimen itu ditunda lantaran mereka tidak percaya strain-nya cukup dekat dengan virus SARS.
Para ilmuwan ragu yang terjadi sebenarnya berbeda dari yang diklaim lab tersebut.
"Jika Anda benar-benar merasa punya virus baru yang menyebabkan wabah yang membunuh manusia, maka Anda pasti akan melakukan sesuatu," ujar Nikolai Petrovsky dari Flinders University di Adelaide, Australia.
"Mengingat itu adalah alasan utama mereka kerja di sana, untuk menelitinya sampai tuntas, bahkan jika itu berarti menghabiskan sampel, dan kembali untuk mendapatkan lebih banyak," pungkasnya dikutip dari The Sun.
Baca juga: Tangkal Virus Corona, Pria Ini Pakai Masker Emas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.