Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kreatif, Pria di Uganda Membuat Perisai Covid-19 untuk Sepeda Motor

Kompas.com - 30/06/2020, 17:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber VOA News

KAMPALA, KOMPAS.com - Sebagai bagian dari upaya untuk menekan penyebaran Covid-19, seorang inovator Uganda Dickson Ngirani membuat perisai plasik untuk sepeda motor.

Perisai tersebut dimaksudkan untuk melindungi pengemudi dan penumpang, dan diklaim tak hanya mengurangi kontak badan tetapi juga menambah keamanan bagi pengendara sepeda motor.

Di Uganda sendiri terdapat ratusan hingga ribuan pengendara sepeda motor di jalan raya. sebagian besar di antara mereka bekerja sebagai "ojek" yang di Uganda disebut sebagai boda-boda.

Baca juga: Jelang New Normal, Singapura Buka Lagi Rumah Ibadah dan Museum

Tetapi sejak April 2020 yang bersamaan dengan mewabahnya Covid-19, pemerintah Uganda melarang beroperasinya "ojek" karena dekatnya jarak antara pengendara dengan penumpang.

Untuk mengatasi hal tersebut, Dickson lantas menemukan ide menciptakan perisai plansik untuk dipasang di antara pengemudi dan penumpang.

"Kami percaya perisai itu akan melindungi penumpang dari kontaminasi udara luar saat berada di jalan. Yang kedua dia tidak akan berkontak langsung dengan pengendara," ujar Ngirani seperti dilansir dari VOA News, Senin (29/6/2020).

Sejak Uganda dikarantina total selama empat bulan ini, pengendara boda-boda ini, yang saat ini diiizinkan untuk mengantar makanan, kesulitan menyambung hidup.

Salah satu pengendara Fred Luwaga mendesak otoritas setempat untuk mengizinkan mereka mengangkut penumpang jika mereka menggunakan perisai platik tersebut.

Baca juga: Potret Ramainya Singapura yang Hidup Lagi di Fase 2 Jelang New Normal

"Dia mengatakan kami para pengendara boda-boda harus memakai perisai ini karena aku melihat cukup ada jarak di sana. Dia mengatakan jika aku duduk di sini dan penumpang duudk di belakang, aku rasa kami tidak akan terinfeksi Covid-19," kata dia.

Menteri Pekerjaan dan transportasi Uganda mengatakan akan meneliti keefektifan perisai tersebut.

Kepala Rekayasa Kementerian Tomy Kavuma mengatakan satu hal menjadi kekhawatirannya adalah para penumpang akan keliru memercayai perisai itu adalah satu-satunya yang mereka butuhkan untuk melindungi diri sendiri.

"Menggunakan masker dan helm [yang paling penting]. Helm yang tertutup sepenuhnya. Pertama, helm itu melindungi pengendara. Jika dia terinfeksi, dia juga bisa mencegah penularannya. Kedua, jika jatuh, helm akan melindungi kepala," ujarnya.

Baca juga: Mulai Juli, Pegawai di Uni Emirat Arab Wajib Masuk Kerja

Hingga saat ini tidak jelas kapan otoritas Uganda akan mengizinkan para penumpang amenggunakan jasa boda-boda.

Sementara itu, Ngirani mengatakan akan membuat perisai tersebut lebih banyak lagi unutk mengantisipasi lonjakan permintaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com