Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kreatif, Pria di Uganda Membuat Perisai Covid-19 untuk Sepeda Motor

Perisai tersebut dimaksudkan untuk melindungi pengemudi dan penumpang, dan diklaim tak hanya mengurangi kontak badan tetapi juga menambah keamanan bagi pengendara sepeda motor.

Di Uganda sendiri terdapat ratusan hingga ribuan pengendara sepeda motor di jalan raya. sebagian besar di antara mereka bekerja sebagai "ojek" yang di Uganda disebut sebagai boda-boda.

Tetapi sejak April 2020 yang bersamaan dengan mewabahnya Covid-19, pemerintah Uganda melarang beroperasinya "ojek" karena dekatnya jarak antara pengendara dengan penumpang.

Untuk mengatasi hal tersebut, Dickson lantas menemukan ide menciptakan perisai plansik untuk dipasang di antara pengemudi dan penumpang.

"Kami percaya perisai itu akan melindungi penumpang dari kontaminasi udara luar saat berada di jalan. Yang kedua dia tidak akan berkontak langsung dengan pengendara," ujar Ngirani seperti dilansir dari VOA News, Senin (29/6/2020).

Sejak Uganda dikarantina total selama empat bulan ini, pengendara boda-boda ini, yang saat ini diiizinkan untuk mengantar makanan, kesulitan menyambung hidup.

Salah satu pengendara Fred Luwaga mendesak otoritas setempat untuk mengizinkan mereka mengangkut penumpang jika mereka menggunakan perisai platik tersebut.

"Dia mengatakan kami para pengendara boda-boda harus memakai perisai ini karena aku melihat cukup ada jarak di sana. Dia mengatakan jika aku duduk di sini dan penumpang duudk di belakang, aku rasa kami tidak akan terinfeksi Covid-19," kata dia.

Menteri Pekerjaan dan transportasi Uganda mengatakan akan meneliti keefektifan perisai tersebut.

Kepala Rekayasa Kementerian Tomy Kavuma mengatakan satu hal menjadi kekhawatirannya adalah para penumpang akan keliru memercayai perisai itu adalah satu-satunya yang mereka butuhkan untuk melindungi diri sendiri.

"Menggunakan masker dan helm [yang paling penting]. Helm yang tertutup sepenuhnya. Pertama, helm itu melindungi pengendara. Jika dia terinfeksi, dia juga bisa mencegah penularannya. Kedua, jika jatuh, helm akan melindungi kepala," ujarnya.

Hingga saat ini tidak jelas kapan otoritas Uganda akan mengizinkan para penumpang amenggunakan jasa boda-boda.

Sementara itu, Ngirani mengatakan akan membuat perisai tersebut lebih banyak lagi unutk mengantisipasi lonjakan permintaan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/30/171407170/kreatif-pria-di-uganda-membuat-perisai-covid-19-untuk-sepeda-motor

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke