Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Lockdown, Para Monyet "Duduki" Kota di Thailand

Kompas.com - 29/06/2020, 12:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail

BANGKOK, KOMPAS.com - Sebuah rekaman beredar dan menunjukkan monyet-monyet mengamuk di jalanan dan pertokoan di Kota Lopburi, Thailand.

Monyet-monyet tersebut juga "menduduki" bekas gedung bioskop sebagai "markas" mereka.

Selain menjadikan markas, para monyet jenis makaka itu juga menjadikan bekas gedung bioskop sebagai kuburan bagi rekan-rekan mereka yang mati. 

Monyet yang mati dikubur di ruang proyeksi, pada bagian belakang bioskop. Mereka menjaga kuburan itu selayaknya tempat keramat.

Jika ada seorang manusia yang berani memasukinya, para monyet itu akan langsung menyerangnya.

Para warga berusaha menenangkan mereka dengan memberikan junk food . Namun makanan itu justru membuat monyet-monyet itu semakin gila sex dan berkembang biak lebih cepat.

Sebelum pandemi Covid-19, monyet-monyet tersebut rupanya telah ada di kota kawasan tengah Thailand dan berbaur dengan sekitar 750.000 warga kota. Populasi primata tersebut diperkiran berjumlah sekitar 6.000 ekor.

Baca juga: Harga Mahal, Lab China Kekurangan Monyet untuk Uji Coba Vaksin Corona

Karena keunikan itu, banyak wisatawan yang berkunjung ke Kota Lopburi dan memberi mereka makanan. Kedatangan para wisatawan itu membuat perekonomian warga berputar.

Oleh karena itulah para warga Kota Lopburi membiarkan para monyet itu tetap tinggal bersama mereka karena memberikan dampak ekonomi yang cukup besar. 

Namun setelah Covid-19 mewabah dan skema lockdown diterapkan, kunjungan para turis berhenti total. Hal itu membuat para monyet kehabisan makanan dan membuat mereka menjadi beringas.

Monyet-monyet yang lebih beringas juga "menduduki" jalanan di sekitar kuil Prang Sam Yod. Mereka juga berpatroli di atas tembok dan tanpa takut merobek segel karet pintu mobil jika di dalamnya ada makanan.

Seorang warga, Kuljira Taechawattanawanna, merasa seperti tahanan di kotanya sendiri. "Kita tinggal di balik jeruji sedangkan para monyet tinggal di luar," ujarnya seperti dilansir dari Daily Mail, (25/6/2020).

"Kotoran mereka ada di mana-mana dan baunya semakin tidak tertahankan ketika hujan," sambungnya.

Baca juga: Rekaman CCTV Perlihatkan Mesin ATM di India Dibobol Monyet

Pemerintah setempat berusaha mengendalikan para monyet dengan mengampanyekan sterilisasi. Hal itu dilakukan untuk mengendalikan populasi dan perilaku mereka yang menjadi buas saat pandemi. 

Jumlah mereka yang terus bertambah yang diperkirakan hingga dua kali lipat dalam tiga tahun telah membuat mereka sulit dikendalikan. 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com