Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga di Negara Ini Tak Tahu Apa Pun soal Covid-19, Dikira Gejala Diare

Kompas.com - 25/06/2020, 16:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Siapa pun yang tidak tahu tentang virus corona langsung diberi penjelasan singkat, termasuk bagaimana virus itu menular, serta gambaran gejala dan bagaimana cara mencegahnya.

Baca juga: Relawan Perempuan, Salah 1 Kunci Sukses Thailand Tangani Covid-19

Lalu, yang membuat Bean khawatir sekarang adalah, wabah Covid-19 mulai melanda Somalia, negara yang tidak stabil akibat konflik selama puluhan tahun.

"Ketika ada penduduk migran dengan tingkat ketidaksadaran seperti itu, dikombinasikan dengan ini... Saya bukan menyebutnya berbahaya, tetapi para migran menempatkan diri mereka dalam risiko."

Risiko kini juga dihadapi penduduk lain. Di kota-kota seperti Bosaso yang merupakan lokasi keberangkatan kapal ke Yaman, beberapa warga menuding para migran telah membawa virus , kata petugas migrasi PBB.

Sekarang dengan pandemi yang telah melumpuhkan perekonomian lokal, banyak migran sulit mencari pekerjaan sehingga harus lebih berhemat.

"Jadi hidup mereka lebih susah daripada sebelumnya," lanjut Bean.

Baca juga: Tega, TV Bolivia Siarkan Langsung Detik-detik Kematian Pasien Covid-19

Ketidaktahuan tentang Covid-19 juga terjadi di sejumlah penduduk lokal.

"Saya pernah mendengar sesuatu seperti itu, tapi tidak ada di sini," kata Fatima Moalin, penduduk Kota Sakow di Somalia selatan, saat dihubungi AP melalui sambungan telepon.

Orang-orang lainnya di perdesaan Somalia, terutama di daerah-daerah yang diduduki kelompok ekstremis Al Shahab yang terkait dengan Al Qaeda, juga mengaku tidak ada virus corona di masyarakatnya.

Pihak berwenang Somalia mengatakan, hal itu disebabkan oleh terbatasnya akses internet, terbatasnya sosialisasi, dan termasuk pembatasan yang diterapkan kelompok ekstremis terhadap dunia luar.

Sementara itu, temuan terbaru dari agen migrasi PBB menunjukkan, orang-orang telantar di wilayah Somalia yang memisahkan diri dari Somaliland mengalami tingkat kesalahpahaman sangat tinggi di sana.

Baca juga: 40 Hari Berjuang dengan Ventilator, Pasien Ajaib Ini Sembuh dari Covid-19

Beberapa orang salah tafsir mengira Covid-19 penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, atau berpikir gejala utama penyakit pernapasan ini adalah diare.

Sementara itu, para responden yang mengetahui virus ini mengaku mendapatkan informasi dari radio, pesan mulut ke mulut, dan pesan di layanan telepon seluler saat menunggu seseorang menjawab telepon.

Pesan semacam Nada Sambung Pribadi (NSP) itu banyak dipakai di negara-negara Afrika.

"Perlahan-lahan, informasinya sampai di sana," ucap Bean.

Somalia merupakan salah satu negara dengan sistem kesehatan terlemah di dunia, kini memiliki lebih dari 2.800 kasus virus corona.

Baca juga: Kesaksian Pasien Covid-19 yang Baru Sembuh: Saya Merasa Lesu Sepanjang Waktu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com