Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tunda Beri Sanksi ke China atas 'Tudingan Penyiksaan Uighur'

Kompas.com - 24/06/2020, 06:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengatakan dia tidak memberikan sanksi kepada pejabat China terkait penahanan kelompok Muslim di Xinjiang karena ia kini berada di "tengah-tengah perjanjian perdagangan".

Trump mengatakan kepada situs berita Axios bahwa kesepakatan "hebat" itu membuatnya tidak dapat menjatuhkan "sanksi tambahan".

China dilaporkan menahan sekitar satu juta warga Uighur dan kelompok etnis lainnya di kamp-kamp di Xinjiang untuk indoktrinasi dan memberi mereka hukuman, tetapi negara itu membantah telah melakukan penganiayaan.

Masalah ini muncul setelah mantan pejabat pembantu Trump, John Bolton, menulis sejumlah tudingan dalam buku yang ditulisnya.

Bolton menuduh bahwa pada pertemuan puncak tahun lalu, Trump memberi Presiden China Xi Jinping lampu hijau untuk membangun kamp-kamp di wilayah barat China dan Trump mengatakan hal itu "tepat untuk dilakukan".

Trump membantah tuduhan itu.

Baca juga: Trump Hentikan Visa untuk Pekerja Asing, Siapa Saja yang Terdampak?

Apa yang dikatakan Trump kepada Axios?

Trump mengatakan itu dalam wawancara Jumat lalu, yang kemudian diterbitkan oleh situs berita AS pada hari Minggu.

Axios menulis, ketika Trump ditanya mengapa dia menunda memberikan sanksi lebih lanjut kepada pejabat Partai Komunis atas masalah kamp-kamp Uighur, dia berkata, "Ya, kami berada di tengah-tengah kesepakatan perdagangan utama.

"Dan ketika Anda berada di tengah-tengah negosiasi dan kemudian tiba-tiba Anda mulai menjatuhkan sanksi tambahan - kami telah melakukan banyak hal. Saya mengenakan tarif pada China, yang jauh lebih buruk daripada sanksi yang dapat Anda pikirkan. "

Dalam perang dagang yang terjadi, AS mengenakan tarif lebih dari 360 miliar dollar AS untuk barang-barang China dan China membalas dengan tarif lebih dari 110 miliar dollar AS untuk produk AS sebelum kesepakatan "fase satu" ditandatangani Januari lalu.

Saat Trump ditanya mengapa dia tidak menggunakan Global Magnitsky Act - yang disahkan Kongres pada 2016 untuk melawan pelanggaran hak asasi manusia - Trump mengatakan "tidak ada yang menyebutkan secara khusus kepada saya [tentang hal itu] berkaitan dengan China".

Axios juga bertanya pada Trump mengenai tuduhan Bolton, mantan penasihat keamanan nasionalnya, bahwa dia telah meminta Presiden Xi untuk membantunya memenangkan pemilu kembali, yakni dengan cara China tetap membeli hasil pertanian dari AS.

"Tidak, tidak sama sekali. Apa yang saya katakan kepada semua orang yang berurusan dengan saya, bukan hanya Presiden Xi, adalah saya ingin mereka melakukan bisnis dengan negara ini [AS]. Apa yang baik untuk negara ini baik untuk saya.

"Tapi saya tidak berkeliling dan berkata, 'Oh, bantu saya dalam pemilu.' Mengapa saya harus mengatakan itu? "

Baca juga: Kampanye Trump Kena Prank Penggemar K-Pop, Apa Motifnya?

Apa tuduhan terhadap China di Xinjiang?

Sejumlah aktivis mengatakan China mencoba mengasimilasi kelompok etnis Muslim dengan paksa, dengan menghancurkan budaya mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com