Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasihat Trump Sebut Virus Corona Buatan China

Kompas.com - 22/06/2020, 21:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penasihat perdagangan Presiden AS Donald Trump mengklaim, virus corona yang mewabah saat ini adalah produk Partai Komunis China.

Saat tampil di program CNN's State of the Union, tanpa menyertakan bukti, Peter Navarro menyebut wabah ini didalangi oleh Beijing.

Dalam wawancaranya, Navarro mengklaim bahwa China dengan sengaja sudah menyebarkan virus corona, dan membuat pembawa acara Jake Tapper mengintervensinya.

Baca juga: Kurva Sempat Melandai, Korsel Kini Masuki Gelombang 2 Virus Corona

"Apakah engkau berkata China sudah membuat virus ini. Apakah yang saya dengar itu salah?" tanya Tapper dilansir The Hill Minggu (21/6/2020).

"Engkau tidak salah mendengarku," jawab Navarro. "Virus itu adalah produk dari Partai Komunis China," ucap ekonom kenamaan AS tersebut.

Navarro menerangkan, hingga mereka mendapatkan informasi mengenai asal usul patogen itu, dia berasumsi Beijing yang menyebarkannya.

Saat Tapper menanyakan apakah wabah itu "sengaja dibuat" oleh Negeri "Panda", Navarro menjawab bahwa pertanyaan itu akan menjadi debat terbuka.

Dia menekankan bahwa hingga terbukti sebalinya, dia menganggap pemerintah China melalui partai komunis bertanggung jawab atas wabah ini.

Tapper kemudian menanyakan lagi apakah penasihat yang dilantik Trump pada April 2017 tersebut mempunyai bukti yang memperkuat klaimnya.

Navarro menjawab seharusnya pertanyaan itu diarahkan kepada Beijing, yang direspons Tapper akan senang jika bisa mewawancarai Presiden Xi Jinping.

"Saya bukannya membela mereka. Saya ingin melihat bukti tuduhanmu bahwa mereka sengaja membuatnya," jelas Tapper kepada Navarro.

Negeri "Panda" menyanggah bahwa mereka virus itu berasal dari mereka, dengan teori konspirasi yang beredar adalah wabah itu bocor dari laboratorium di Wuhan.

Mulai berkembang di Wuhan pada Desember 2019, virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut sudah menjangkiti lebih dari sembilan juta.

AS menjadi negara yang paling terdampak virus corona, baik dalam jumlah kasus (2.357.323), hingga korban meninggal (122.259).

Baca juga: Kabar Baik, 90 Persen Hasil Tes Swab di Lampung Negatif Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com