Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh, Kereta Emas Belanda Bergambar Perbudakan di Indonesia, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 10/06/2020, 13:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Foto kereta emas Belanda memicu kehebohan di Indonesia lantaran bergambar situasi di masa kolonial.

Di kereta itu, terlihat orang-orang Indonesia dan Afrika menjadi budak orang-orang Belanda.

Lorraine Riva (47) melalui akun Twitter @yoyen menerangkan, kereta emas ini bernama Gouden Koets dan lukisan yang sedang hangat diperbincangkan itu bernama Hulde der Kolonieen.

Baca juga: Patuh Aturan Pencegahan Virus Corona, PM Belanda Tak Datang Saat Ibunya Meninggal

Wanita yang tinggal di Belanda dan menyukai sejarah ini mengatakan, lukisan tersebut tentang penghormatan dari daerah koloni Belanda (di West dan Oost Indies).

Koloni di Barat, atau yang juga dikenal dengan nama West Kolonieen dalam bahasa Belanda, berada di Afrika atau Karibia. Di koloni Barat ada serikat dagang West-Indische Compagnie (WIC) yang meliputi Afrika Barat, Karibia (Suriname, Antilen), bahkan sampai ke Brasil juga karena ada perkebunan nanas dan tebu di sana.

Kemudian, Oost Kolonieen adalah koloni di Hindia-Belanda yang sekarang menjadi Indonesia.

"Hindia-Belanda kadang namanya di naskah sejarah Oost-Indie. Makanya dulu kan ada VOC, Verenigde Oost Indische Compagnie," tulis Lorraine di utas Twitter-nya, Senin (8/6/2020).

Perbincangan tentang lukisan di kereta emas Belanda ini lalu menghangat di media sosial karena gambar tersebut seolah-olah menyiratkan kebanggaan zaman kolonial.

Mengenai hal itu, Lorraine menerangkan, "Sebetulnya panel lukisan itu tentang penghormatan dari daerah koloni Belanda (di West dan East Indies) untuk naik takhtanya Ratu Wilhelmina."

"Dalam konteks sekarang mungkin diartikan sebagai perayaan kolonialisme."

Kereta emas Belanda atau Gouden Koets, biasanya dipakai Raja/Ratu Belanda saat Prinsjesdag (hari pembacaan bujet negara).TWITTER @yoyen Kereta emas Belanda atau Gouden Koets, biasanya dipakai Raja/Ratu Belanda saat Prinsjesdag (hari pembacaan bujet negara).
"(Namun) konteks sewaktu kereta itu dibuat (adalah) faktual," ungkap Lorraine saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (9/6/2020).

Baca juga: Kasus Pertama di Belanda, Seekor Anjing Tertular Virus Corona

Gouden Koets diketahui merupakan kereta emas hadiah dari penduduk Amsterdam untuk Ratu Wilhelmina yang naik takhta pada 1898. Kereta itu sendiri dibuat pada 1897.

Di utasnya, Lorraine menguraikan, kereta emas ini adalah hasil patungan dari beberapa rukun warga (RW) di Amsterdam, dan pembuatannya diserahkan ke firma bernama Spijker.

Konon, Ratu Wilhelmina sempat menolak rencana pemberian kado itu, tetapi akhirnya dia menyetujuinya dengan syarat atap kereta harus tinggi agar dia bisa berdiri di dalamnya.

Sementara itu, rakyat Amsterdam juga mengajukan syarat ke firma, kaca kereta harus bisa memperlihatkan sang ratu duduk di dalamnya, dan Wilhelmina dapat melihat rakyatnya dari balik jendela kereta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com