Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganas, Harimau "Gelandangan" di India Sudah Makan 3 Orang

Kompas.com - 08/06/2020, 17:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seekor harimau berjuluk "gelandangan" di India terkenal dengan keganasannya, karena sudah memakan 3 orang.

Harimau itu lalu ditangkap dan akan menghabiskan sisa hidupnya di penangkaran, kata para petugas berwenang India pada Minggu (7/6/2020).

Petugas menambahkan, kucing besar itu "terlalu berbahaya" jika dibiarkan bebas.

Harimau jantan berusia 5 tahun itu juga dilaporkan pernah menyerang ternak.

Baca juga: Gajah Makan Petasan Mati Berdiri, Pemerintah India Buru 3 Tersangka

"Kami memberinya beberapa kesempatan untuk kembali liar, tetapi biasanya kembali ke permukiman manusia," kata kepala penjaga satwa liar Madhya Pradesh, SK Mandal, kepada AFP.

Harimau itu dilaporkan telah menempuh perjalanan lebih dari 500 kilometer dari negara bagian Maharashtra ke distrik Betul di negara bagian Madhya Pradesh pada 2018.

"Satu-satunya pilihan adalah memasukkannya ke penangkaran untuk memastikan harimau dan manusia aman," lanjut Mandal.

Baca juga: Usai Dipukuli dan Diusir Anaknya, Nenek Ini Diadopsi Pengusaha India

Media lokal menjuluki harimau itu "gelandangan" atau "pengembara". Si harimau pertama kali ditangkap pada Desember 2018 setelah perjalanan panjangnya, dan dimasukkan penangkaran selama dua bulan.

Kucing besar itu lalu dipasangi pelacak dan dibiarkan berkeliaran di antara cagar harimau serta taman nasional.

Namun petugas mengungkapkan, harimau "gelandangan" ini berulang kali tersesat dan berburu di dekat permukiman manusia, menyerang ternak dan membahayakan penduduk.

Baca juga: Monyet di India Terapkan Social Distancing Saat Diberi Makan

Akhirnya harimau itu dibius dan dikirim ke kebun binatang di Bhopal, ibu kota Madhya Pradesh, pada Sabtu (6/6/2020).

Para petugas menambahkan, rencana untuk menangkap harimau dewasa itu sudah ada sejak beberapa bulan lalu tap tertunda karena lockdown virus corona.

"Butuh waktu baginya untuk adaptasi dengan lingkungan baru. Kami akan memantau perilakunya," kata direktur Taman Nasional Van Vihar, Kamlika Mohanta, kepada AFP.

"Sampai sekarang harimau itu akan tetap di sel isolasi. Keputusan untuk ditempatkan di kebun binatang atau mengirimnya ke safari (dipagari) akan ditentukan kemudian."

Baca juga: Lampaui China, Korban Meninggal Covid-19 India Capai 4.706 Orang

Perambahan manusia pada habitat harimau telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir di India, negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa. Akibatnya, banyak terjadi insiden mematikan antara hewan dengan manusia.

Hampir 225 orang tewas akibat serangan harimau selama 2014-2019, menurut angka statistik pemerintah.

Sementara itu lebih dari 200 ekor harimau dibunuh oleh pemburu liar atau sengatan listrik, selama 2012-2018.

India adalah habitat bagi sekitar 70 persen populasi harimau di dunia. Tahun lalu pemerintah mengatakan populasi harimau telah bertambah jadi 2.967 pada 2018, dan jumlah terendahnya adalah 1.411 pada 2006.

Baca juga: Pria Ini Jual Istrinya, gara-gara Mahar Sepeda Motor Tidak Dipenuhi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com