Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Diyakini Tak Akan Pakai Senjata Nuklir, Ini Alasannya

Kompas.com - 06/06/2020, 21:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, diyakini tidak akan menembakkan senjata nuklir yang dia punya, berdasarkan pendapat pakar.

Kim merupakan generasi ketiga dari keluarganya yang memerintah Korut sejak 1948, atau ketika masih dipimpin mendiang kakeknya, Kim Il Sung.

Pakar Korea Utara, Chris Mikul, menuturkan bahwa Kim Jong Un adalah pemimpin yang "paling liberal" dibanding kakek dan ayahnya, Kim Jong Il.

Baca juga: Diancam Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, Ini Sikap Korea Selatan

Dilansir Daily Express Jumat (5/6/2020), Mikul mendasarkan argumentasinya bahwa sang Pemimpin Tertinggi Korut itu bersekolah di luar negeri.

Kim setidaknya menghabiskan beberapa tahun di Swiss, di mana dia sangat menyukai video game dan bola basker, serta berteman dengan sejumlah orang.

"Dia sejatinya lebih familiar dengan nilai Barat. Jadi, menurut saya ada perbedaan besar antara dia dengan pemimpin lainnya," paparnya.

Mikul mengatakan, meski publik mengenalnya sebagai diktator yang brutal, banyak tanda menunjukkan sebenarnya dia pribadi yang baik.

Pakar yang merilis buku My Favourite Dictator pada 2019 lalu itu berujar, Kim bisa dikatakan "lebih sukses" memimpin Korut dibanding para pendahulunya.

Dia menerangkan, meski sebagian besar publik tak suka dengan kediktatorannya, Mikul meyakini kondisi Korut akan buruk jika dia meninggal.

Baca juga: Kim Jong Un Pimpin Rapat Peningkatan Pencegahan Perang Nuklir

Mikul merujuk kepada kabar kesehatan Kim pada April dan Mei, di mana dia sempat absen di hadapan publik dalam jangka waktu lumayan lama.

Dia pertama kali menuai sorotan pada April, ketika dia tidak hadir dalam Hari Matahari, atau perayaan kelahiran Kim Il Sung.

Sejak dia menghilang, rumor pun berkembang mengenai kondisi kesehatannya, yang paling puncak adalah dia diyakini sudah meninggal.

Rumor itu lenyap seiring dengan kemunculannya saat meresmikan pabrik pupuk di Sunchon, pada 1 Mei lalu, sebelum sempat menghilang lagi.

Kemudian pada akhir Mei, Kim Jong Un kembali muncul dengan memimpin rapat Partai Buruh untuk membahas kebijakan baru "pencegahan perang nuklir".

Mikul menjelaskan, indikator lain yang membuat Kim dianggap lebih sukses dari pendahulunya adalah dia bisa mengembangkan senjata nuklir.

Baca juga: Dennis Rodman: Jika Adik Kim Jong Un Sampai Tampil di TV, Berarti Ada Masalah

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Pos Pertahanan Changrindo di front barat, dalam gambar tak bertanggal yang dirilis oleh KCNA pada 25 November 2019.KCNA via REUTERS Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Pos Pertahanan Changrindo di front barat, dalam gambar tak bertanggal yang dirilis oleh KCNA pada 25 November 2019.

"Kita tahu mereka punya senjata nuklir sekarang, yang membuat Kim lebih sukses karena dia mampun mewujudkan keinginan pemimpin terdahulu.

Selama berkuasa pada 2011, Kim sudah melakukan setidaknya empat dari enam tes senjata pemusnah massal, dengan yang terakhir terjadi pada 2017.

Saat itu, Pyongyang menguji coba bom hidrogen, dikenal juga sebagai termonuklir, yang membuat dunia makin menyoroti mereka.

Baca juga: Seoul: Kim Jong Un Menghilang Lagi...

"Alasan mereka begitu terobsesi dengan senjata itu karena mereka tahu, kebijakan tersebut akan membuat rezim mereka terus berkuasa," jelasnya.

Meski ingin mempunyai senjata pemusnah massal, Mikul meyakini Kim tidak akan coba-coba untuk sampai menembakkannya ke sasaran.

"Dalam opini saya, dia tidak akan sampai menarik pelatuk karena bakal membawa kehancuran bagi Korea Utara. Jadi, dia berpikir lebih baik apa adanya," ujar dia.

Kemudian sejak Korea Utara berdiri di 1948 hingga Maret tahun ini, negara komunis itu sudah menghelat setidaknya 147 rudal strategis.

Mayoritas uju coba itu terjadi di era Kim ketiga, atau 119. Meski ada yang gagal, tes itu sudah dipandang serius oleh AS.

John Hyten, salah astu pejabat tinggi Pentagon, berkata bahwa Kim mengembangkan misil baru "lebih banyak dari siapa pun di Bumi ini".

Hyten menuturkan, Pyongyang dengan cepat belajar dari kesalahan mereka, dan membuat rudal yang bisa mengancam seluruh dunia.

Mikul merespons ucapan Hyten dengan menyatakan meski mengancam Pentagon, dia yakin senjata itu hanyalah simbol untuk melanggengkan kekuasaannya.

Baca juga: Terus Bekerja Keras, Kim Jong Un Tak Liburan dan Tidak Tidur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com