Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diungsikan Saat Demo George Floyd, Trump Dapat Ejekan "Bunker Boy"

Kompas.com - 02/06/2020, 16:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS, Donald Trump, mendapat ejekan "Bunker Boy" setelah diungsikan ketika terjadi demonstrasi kematian George Floyd.

Dalam kicauannya di Twitter, dia memberikan pujian kepada Secret Service yang dia anggap "sangat keren", sekaligus menyebut aksi protes itu tidak sah.

Ketika terjadi demo di depan Gedung Putih, The New York Times melaporkan Trump beserta Ibu Negara Melania dan putra mereka, Baron, diungsikan ke bunker selama satu jam.

Baca juga: Trump Diungsikan ke Bunker Saat Demo Kematian George Floyd di Luar Gedung Putih

Keputusan yang diambil Secret Service Jumat (29/5/2020) itu terbilang langka. Sebab, respons keamanan itu biasanya ditujukan jika menghadapi ancaman terorisme.

Dilansir Globalnews.ca Senin (1/6/2020), tak pelak kabar dari The Times itu menimbulkan kritik sekaligus ejekan kepada presiden dari Partai Republik.

Netizen di Twitter mengejek sang presiden "bersembunyi" dari rakyat AS, di mana dia seharusnya memimpin di tengah krisis yang terjadi.

Ada juga yang meyakini dia menolak mengakui kemarahan publik dalam sepekan terakhir, yang disebabkan kematian George Floyd.

Floyd adalah pria kulit hitam yang tewas ketika lehernya ditindih oleh polisi saat ditangkap di Minneapolis, Senin pekan lalu (25/5/2020).

"Tolong, aku tak bisa bernapas," pinta Floyd dalam rekaman yang viral ketika si polisi, Derek Chauvin, terus menindihnya.

Baca juga: Trump Ancam Kerahkan Militer jika Pemkot Gagal Kendalikan Rusuh Demo George Floyd


Kematian Floyd terjadi dua pekan setelah detektif narkotika menggerebek rumah Breonna Taylor, paramedis yang kebetulan berkulit hitam, di rumahnya di Louisville, Kentucky.

Dia ditembak delapan kali oleh detektif narkotika tepat di pintu rumahnya. Tidak ada narkoba yang ditemukan oleh penegak hukum pada Maret.

Kemarahan publik makin meningkat setelah pada Februari, muncul rekaman Ahmaud Arbery, pria kulit hitam yang tengah jogging ditembak oleh ayah dan anak di Georgia.

"Negara ini jelas-jelas tengah dalam masalah dan 'pemimpin' kita saat ini tidak diketahui keberadaannya," kata salah satu netizen.

Salah satu warganet, Ken Olin, menyebut Trump pengecut. "Hari ini ketika Trump tengah terguncang, dia pergi ke bunker. Bunker Boy pengecut," kecamnya.

Baca juga: Trump Umumkan Kirim Ribuan Tentara Bersenjata Lengkap ke Jalanan Washington

Ada juga pengguna media sosial yang mengeluarkan lagi twit lama sang presiden, ketika dia mengkritik pendahulunya, Barack Obama, 2014 silam.

Halaman:

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com