Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2020, 15:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Sudah tujuh hari lamanya demonstrasi kematian George Floyd terjadi, dan kondisi di Minneapolis dilaporkan berangsur kondusif.

KJRI Chicago dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Selasa (2/6/2020) menerangkan, memasuki hari keenam aksi unjuk rasa di Minneapolis berlangsung lebih damai.

Minneapolis merupakan kota di mana George Floyd tewas usai lehernya ditindih lutut polisi, saat dibekuk lantaran diduga memakai uang palsu ketika membeli rokok.

Baca juga: Hari Ke-7 Demo George Floyd, Ini yang Dirasakan WNI

Adik George Floyd, Terrence, pada kesempatan pidato saat mengunjungi lokasi tempat kakaknya meninggal, mengecam tindak kekerasan yang terjadi di tengah aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan sang kakak.

Ia mengatakan, “Kami sebagai pihak keluarga tidak akan melakukan tindak kekerasan, maka semestinya yang lain juga tidak melakukannya.”

Terence lalu meminta para simpatisan untuk terus memperjuangkan keadilan dan kedamaian.

Baca juga: Trump Ancam Kerahkan Militer jika Pemkot Gagal Kendalikan Rusuh Demo George Floyd

Kemudian Senin siang (1/6/2020) waktu setempat, Gubernur Negara Bagian Minnesota Tim Walz menarik sebagian pasukan Garda Nasional.

Penarikan ini berkaitan dengan prosesi pemakaman George Floyd yang akan berlangsung mulai Kamis (4/6/2020).

Diberitakan bahwa mendiang Floyd rencananya akan dimakamkan di kota Houston, Texas, yang merupakan kampung halamannya.

Sejauh ini tercatat sekitar 7.000 pasukan Garda Nasional Minnesota telah dimobilisasi untuk menjaga sejumlah titik di Minnesota.

Baca juga: Demo George Floyd Ricuh, WNI Diminta Tidak Ikut Campur

Pengacara keluarga menyampaikan, jenazah George Floyd akan diterbangkan dari Minneapolis untuk dimakamkan di Houston pada Selasa (9/6/2020) pukul 11.00 pagi waktu setempat.

Sebelum dimakamkan, memorial service akan dilaksanakan di Minneapolis pada Kamis (4/6/2020) dari pukul 13.00–15.00 waktu setempat.

Hasil otopsi terhadap George Floyd sebagaimana dirilis Hennepin County Coroner menyebutkan kematiannya disebabkan "berhentinya fungsi jantung dan paru-paru (cardiopulmonary arrest) akibat tekanan pada leher yang dilakukan oleh petugas kepolisian".

Hal ini berbeda dengan penyebab kematian yang ditemukan oleh pakar independen yang disewa oleh keluarga Floyd, yaitu kehabisan napas karena tekanan yang terus menerus (asphyxiation from sustained pressure).

Baca juga: Hasil Otopsi, Kematian George Floyd adalah Pembunuhan

Selain mengabarkan situasi terkini di Minneapolis, KJRI Chicago juga memberikan update dari kawasan Midwest AS lainnya yang termasuk wilayah kerja mereka.

Kepala Polisi Kota Louisville di negara bagian Kentucky, Steve Conrad, didepak akibat kesalahan prosedural yang dilakukan anggotanya, dengan tidak menyalakan body camera saat peristiwa penghalauan massa.

Insiden itu berujung tertembaknya seorang warga sipil oleh senjata api milik petugas kepolisian pada Minggu malam (31/5/2020).

Baca juga: Dukung Demo Kematian George Floyd, Polisi Berlutut Bareng Demonstran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Covid Naik di Asia Tenggara | AS Tolak Visa Israel

[POPULER GLOBAL] Covid Naik di Asia Tenggara | AS Tolak Visa Israel

Global
'Pria Tertampan Italia' Tinggalkan Karier Modeling demi Menjadi Pendeta

"Pria Tertampan Italia" Tinggalkan Karier Modeling demi Menjadi Pendeta

Global
Kabar Harimau Berkeliaran Bikin Warga Kelantan Malaysia Tak Berani Keluar Rumah Malam Hari

Kabar Harimau Berkeliaran Bikin Warga Kelantan Malaysia Tak Berani Keluar Rumah Malam Hari

Global
Iran Perintahkan AS Bayar Rp 771 Triliun atas Tewasnya Jenderal Qasem Soleimani

Iran Perintahkan AS Bayar Rp 771 Triliun atas Tewasnya Jenderal Qasem Soleimani

Global
Restoran Jepang Unik, Pengunjung Membayar untuk Ditampar Pelayan Berkimono Sebelum Makan

Restoran Jepang Unik, Pengunjung Membayar untuk Ditampar Pelayan Berkimono Sebelum Makan

Global
Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Internasional
48 Drone Rusia Rancangan Iran Serang Ukraina dari Selatan dan Crimea

48 Drone Rusia Rancangan Iran Serang Ukraina dari Selatan dan Crimea

Global
Belanda Kembalikan Artefak Era Kolonial ke Sri Lanka

Belanda Kembalikan Artefak Era Kolonial ke Sri Lanka

Global
Uni Eropa Larang Pemusnahan Pakaian Tak Terjual

Uni Eropa Larang Pemusnahan Pakaian Tak Terjual

Global
UNICEF: 1 dari 5 Anak di Negara Kaya Hidup dalam Kemiskinan

UNICEF: 1 dari 5 Anak di Negara Kaya Hidup dalam Kemiskinan

Global
Biden Tuduh Hamas Perkosa Perempuan Israel, Hamas: Itu Upaya Penyesatan Opini Publik

Biden Tuduh Hamas Perkosa Perempuan Israel, Hamas: Itu Upaya Penyesatan Opini Publik

Global
6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

Internasional
PBB Terima Laporan Kekerasan Seksual Hamas pada Perempuan Israel

PBB Terima Laporan Kekerasan Seksual Hamas pada Perempuan Israel

Global
Punya Rp 882,2 Miliar di Rekening, 4 Pejabat Thailand Dipecat karena Kaya Tak Wajar

Punya Rp 882,2 Miliar di Rekening, 4 Pejabat Thailand Dipecat karena Kaya Tak Wajar

Global
BBM Langka di Yangon Myanmar, Puluhan Kendaraan Antre di SPBU

BBM Langka di Yangon Myanmar, Puluhan Kendaraan Antre di SPBU

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com