Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Janji akan Tantang Keputusan Pemecatan dari Muhyiddin

Kompas.com - 31/05/2020, 08:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Arab News

"Anda tidak bisa punya satu partai di mana satu faksinya berada dalam pemerintah sementara faksi lainnya berada di pihak oposisi," ungkap Chin, menambahkan bahwa pemecatan itu akan menimbulkan perang tak berujung antara dua tokoh politik.

Chin juga mengatakan, "Jelas bahwa Muhyiddin berpikir tidak ada kesempatan baginya dan Mahathir. Kini dia telah memecat Mahathir, ini membebaskan Mahathir dari 'bermain secara baik'."

Baca juga: Mahathir Tidak Keberatan Dicopot sebagai Petinggi Partai, tapi dengan Syarat

Dr Oh Ei Sun, peneliti senior di Singapore Institute dan Urusan Internasional mengatakan bahwa Mahathir akan melakukan serangan. Dia tidak akan diam di sana dan mengambil barang-barang ketika mereka datang."

Dilansir Arab News, menurut Oh, Mahathir telah menggunakan aura karismatiknya dan rasa hormat yang tak terelakkan dari anggota partainya untuk mencoba memenangkan tujuan partai melawan Muhyiddin.

"Kini kita lihat dua kepala pemimpin beradu satu sama lain," kata Oh.

Baca juga: Raja Malaysia Sudah Minta Mahathir Mohamad Tak Mengundurkan Diri

Dia mencatat bahwa jika Mahathir gagal untuk mendapatkan dukungan dari partainya, dia mungkin akan naik banding ke Societies of Registry (ROS) atau pengadilan.

"Jika semua jalan telah habis (ditempuh), Mahathir bahkan dapat mendirikan partai politik baru atau mengambil alih kepemimpinan partai yang ada."

Direktur Bower Grup Asia, Adip Zalkapli berkata, "Dia (Mahathir) tidak akan membiarkan perdana menteri Malaysia beristirahat."

Muhyiddin sendiri, memiliki partai politik internalnya untuk menangani serta menyeimbangkan kekuatan terhadap anggota koalisi Perikatan Nasional khususnya Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (OMNO). 

Dia juga menghadapi mosi tidak percaya dari koalisi oposisi Pakatan Harapan.

Baca juga: Mahathir Mohamad Ungkap Alasannya Mundur sebagai PM Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com