KOMPAS.com - Berita terpopuler datang dari Amerika Serikat (AS), di mana sebuah papan iklan didirikan di New York Times Square untuk menunjukkan jumlah korban yang meninggal karena terinfeksi virus corona.
Uniknya, angka korban meninggal itu dinamakan 'Jam Kematian Trump'. Apa maksud dari penamaan itu?
Sementara dari Jenewa, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengecam teori herd immunity terkait wabah virus corona.
Herd immunity atau kekebalan kelompok adalah istilah epidemiologi yang menjelaskan bagaimana populasi terlindungi dari wabah tergantung pada seberapa banyak orang yang sudah divaksin.
Misal, ketika 90-95 orang dari populasi divaksin, seharusnya cukup melindungi kalangan yang tidak bisa mendapat inokulasi.
Kedua artikel itu bisa Anda nikmati dalam rangkaian artikel populer global yang tayang sejak Selasa (12/5/2020) sampai Rabu (13/5/2020).
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Viral Video Masturbasi Wanita di IKEA China | Kluster Baru Covid-19 di Wuhan
1. Papan Iklan di New York Bertuliskan "Jam Kematian Trump"
Sebuah papan iklan didirikan di New York Times Square menunjukkan jumlah korban yang meninggal karena terinfeksi virus corona.
Si pencipta mengatakan, dia menamainya "Jam Kematian Trump", dan menjadi pengingat bagi Presiden Donald Trump angka itu bisa dihindari jika dia bertindak lebih cepat.
Si pembuat jam diketahui bernama Eugene Jarecki yang merupakan seorang sineas, dan dipasang di bagian atas Times Square yang tengah kosong.
Dia mengatakan, jam itu merupakan simbol bahwa 60 persen dari total korban meninggal Covid-19 di AS bisa dicegah jika sang presiden cepat bertindak.
Jarecki merujuk kepada penerapan social distancing dan penutupan sekolah yang baru dilakukan pada 16 Maret, daripada sepekan sebelumnya (9/3/2020).
Baca juga: Papan Iklan di New York Bertuliskan Jam Kematian Trump
2. WHO: Herd Immunity untuk Virus Corona adalah "Konsep Berbahaya"
WHO menerangkan, keputusan untuk mengimplementasikan konsep herd immunity di tengah virus corona sangatlah berbahaya, dan menekankan "tidak ada yang selamat sebelum semuanya selamat".
Dr Mike Ryan, direktur eksekutif program darurat kesehatan organisasi PBB itu dalam konferensi pers di Jenewa berujar, manusia bukanlah kawanan ternak.