Kementerian Pertahanan Jerman menanggapi kicauan di Twitter itu dengan mengklaim bahwa kesalahan itu berakar pada "perangkat lunak" yang mereka gunakan.
Mereka merespons, "Halo Tuan Köhler, itu memang sebuah kesalahan. Kami akan menyelidikinya, terima kasih."
Baca juga: Tuntut PM Lengser, Demonstran Israel Tetap Patuhi Social Distancing Saat Unjuk Rasa
Menurut kesimpulan penyelidikan yang dinyatakan pihak MAD, kesalahan itu disebabkan oleh "kurangnya ketekunan dan kontrol kualitas yang tidak memadai" dan bukan sebuah tindakan yang disengaja mau pun ada unsur politis.
Presiden MAD, Dr Christof Gramm, mengatakan dalam e-mail kepada Jerusalem Post, "Saya secara intensif bertukar pandangan tentang kesalahan ini dalam percakapan pribadi dengan karyawan yang bertanggung jawab."
“Saya sangat menyesalkan kejadian ini dan secara tegas meminta maaf. Itu seharusnya tidak terjadi pada MAD yang memerangi antisemitisme dan ekstremisme. Kami akan meningkatkan manajemen kualitas kami untuk (kegiatan) publikasi. "
Baca juga: Survei: Israel Negara Paling Aman Saat Pandemi Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.