Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media China Sebut Menlu AS Gila, soal Tudingan Covid-19 Berasal dari Lab China

Kompas.com - 05/05/2020, 15:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Televisi pemerintah China CCTV pada Senin (4/5/2020) menyebut Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo "gila", karena menuding Covid-19 berasal dari lab China.

Menlu AS pada Minggu (3/5/2020) mengatakan ada "bukti besar" yang menunjukkan virus corona berasal dari lab Wuhan.

Teori itu terus digaungkan pemerintahan Donald Trump, yang semakin mengkritisi China terhadap penanganan wabah virus corona.

Baca juga: Menlu AS Sebut Bukti Besar Covid-19 Datang dari Laboratorium di Wuhan

Namun teori dari Pompeo itu bertolak belakang dengan klaim WHO dan sejumlah pakar, yang membantah virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 ini bukan hasil rekayasa manusia.

CCTV menulis headline berjudul "Pompeo yang kejam sembarangan menuangkan racun dan menyebarkan kebohongan".

Media pemerintah Negeri "Tirai Bambu" itu turut mengutip pernyataan direktur eksekutif WHO Mike Ryan dan ahli virologi Universitas Columbia W Ian Lipkin, yang mengklaim bahwa virus ini bermula dari alam, bukan hasil rekayasa manusia atau kebocoran laboratorium.

Baca juga: WHO Tuding AS Spekulatif soal Asal Virus Corona dari Lab Wuhan

"Pernyataan yang salah dan tidak masuk akal dari para politisi Amerika ini semakin memperjelas banyak orang bahwa 'tidak ada bukti'."

"Apa yang disebut 'virus bocor dari sebuah laboratorium Wuhan' adalah kebohongan besar."

"Politisi Amerika bergegas melimpahkan kesalahan, menipu, dan menekan China ketika upaya penanganan domestik mereka sendiri berantakan."

Baca juga: Aliansi Intelijen Sebut China Sengaja Hancurkan Bukti Awal Covid-19

Kemudian dua komentar lebih lanjut yang diterbitkan pada Senin (4/5/2020) oleh surat kabar pemerintah People's Daily, menyebut Pompeo dan eks ahli strategi Gedung Putih Steve Bannon sebagai "sepasang badut pembohong", dan secara khusus mengecam Bannon sebagai "fosil hidup Perang Dingin."

Dalam sebuah acara pekan lalu, Bannon mengatakan China telah melakukan "Chernobyl biologis" terhadap AS dan menyuarakan teori bahwa virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan, yang sekalgus menyetujui pernyataan Gedung Putih baru-baru ini.

Dalam sepekan terakhir, CCTV berulang kali mengecam Pompeo sebagai "musuh bersama umat manusia", dan menuduhnya "menyebarkan virus politik" atas klaim berulangnya bahwa pandemi Covid-19 bermula dari kecelakaan laboratorium.

Baca juga: Covid-19 Diduga Muncul dari Institut Virologi Wuhan, Direktur Lab: Mustahil

China dan AS telah berulang kali berperang kata tentang asal Covid-19, tetapi intensitasnya belakangan ini terus meningkat.

Tensi tinggi berawal dari juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian yang pada Maret mengemukakan teori konspirasi, bahwa kemungkinan militer AS yang membawa virus corona ke China.

Sejak itu kedua poros perekonomian dunia tersebut saling menuduh satu sama lain telah menyebarkan informasi yang salah.

Presiden AS Donald Trump menuduh China tidak transparan terhadap kemunculan dan penanganan wabah ini.

Baca juga: Trump Sebut Wabah Covid-19 Terjadi karena Kesalahan Mengerikan China

Media-media Negeri "Uncle Sam" mengabarkan Trump telah menugaskan mata-mata AS untuk mencari tahu lebih banyak tentang asal-usul virus corona.

Ia sendiri telah menjadikan penanganan pandemi ini sebagai inti kampanye pemilu, yang digelar November mendatang.

Namun sebagian besar ilmuwan percaya hewan sebagai asal virus corona saat muncul di China, yang kemungkinan dari pasar di Wuhan yang menjual daging hewan eksotik.

Baca juga: Janji Kampanye Trump: Vaksin Corona Siap Akhir Tahun Ini, Masa Depan Akan Luar Biasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com