Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Pyongyang Saat Rumor Kim Jong Un Meninggal: "Panic Buying" dan Helikopter Terbang Rendah

Kompas.com - 26/04/2020, 22:19 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Desas-desus Kim Jong Un meninggal tidak hanya ramai dibicarakan di luar negeri, tetapi juga di Korea Utara sendiri.

Dari para elite politik hingga para rakyat, mereka bertanya-tanya tentang kondisi Kim Jong Un sebenarnya.

Anna Fifield kepala biro The Washington Post di Beijing, menggambarkan kepanikan terjadi di Pyongyang ibu kota Korea Utara saat rumor Kim Jong Un meninggal kencang berembus.

Baca juga: Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong yang Dihormati dan Ditakuti di Korea Utara

"Terjadi panic buying di ibu kota, dengan penduduk setempat menimbun segalanya mulai dari deterjen dan beras, hingga elektronik dan minuman keras."

"Mereka mulai mengambil semua produk impor terlebih dahulu, tetapi dalam beberapa hari terakhir mereka juga berburu barang-barang produksi dalam negeri, seperti ikan kaleng dan rokok."

"Helikopter terbang rendah di Pyongyang, sumber terpercaya mengatakan kepada saya, dan kereta api di Korea Utara juga di utara perbatasan China telah terganggu," tulis Fifield di The Washington Post terbitan Minggu (26/4/2020).

Baca juga: Senator AS Mengaku Bakal Syok jika Kim Jong Un Tak Meninggal

Wanita penulis buku The Great Successor: The Divinely Perfect Destiny of Brilliant Comrade Kim Jong Un itu menambahkan, ini bukan kali pertama ada berita besar kematian pemimpin Korea Utara.

Koran-koran Jepang dan Korea Selatan kerap memberitakan kematian Kim Il Sung (kakek Kim Jong Un) dan Kim Jong Il (ayah Kim Jong Un) beberapa tahun sebelum mereka benar-benar wafat.

Keruntuhan prematur Kim Jong Un juga diberitakan pada 2014, ketika ia menghilang tanpa kabar selama 6 minggu.

Baca juga: Kim Jong Un, Raja Bintang Pagi yang Jadi Pemimpin Korea Utara

Kala itu berembus kabar burung tentang kematiannya, kudeta militer, serangan jantung, hingga konsumsi keju yang berlebihan.

"Sebagai penulis biografi Kim Jong Un, saya telah dibombardir dengan pertanyaan selama seminggu terakhir tentang apakah rumor itu benar kali ini."

"Saya selalu sangat berhati-hati dengan kisah-kisah semacam ini, mengingat beberapa kali ternyata kabar-kabar itu salah."

Baca juga: Rumor Kim Jong Un Meninggal, Intelijen AS dan Korsel Tidak Percaya

"Jawaban singkatnya sekarang adalah: saya tidak tahu. Tak satu pun dari kita akan tahu sampai Korea Utara memberi tahu kita, atau dia (Kim Jong Un) muncul lagi."

"Namun kali ini, rumornya terasa berbeda. Perbincangan bahwa Kim Jong Un menjalani semacam operasi jantung memperkuat kabar, dan menimbulkan pertanyaan tentang kondisinya."

Menurut Fifield, beberapa ahli sepakat bahwa kali ini sepertinya lebih dari rumor-rumor biasanya.

"Kami berpotensi menghadapi krisis serius," kata Andre Lankov, seorang sejarawan terkemuka Korea Utara, seraya menambahkan bahwa ia percaya ada sesuatu yang "pasti salah" dengan Kim Jong Un.

Baca juga: Kronologi dari Rumor Kim Jong Un Meninggal sampai Sosok Penggantinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com