Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Usul Obati Covid-19 dengan Suntik Disinfektan, Ini Tanggapan Para Pakar

Kompas.com - 25/04/2020, 07:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memantik kontroversi saat mengusulkan suntik disinfektan sebagai alternatif pengobatan Covid-19.

Selain itu Trump juga mengusulkan iradiasi tubuh pasien virus corona dengan sinar UV (ultraviolet).

"Jadi seandainya tubuh kita terpapar - oleh sinar ultraviolet atau cahaya yang sangat kuat, saya pikir Anda mengatakan belum memeriksa tetapi Anda akan mengujinya," ucap Trump ke Dr Deborah Birx koordinator respons virus corona Gedung Putih.

"Dan kemudian saya berkata, seandainya Anda memasukkan cahaya ke dalam tubuh, yang bisa Anda lakukan melalui kulit atau dengan cara lain. Dan saya pikir Anda mengatakan akan mengujinya juga. Kedengarannya menarik," lanjut Trump.

Baca juga: Trump Usulkan Suntik Disinfektan dan Sinar UV untuk Obati Covid-19

"Lalu saya melihat disinfektan membasminya dalam satu menit. Satu menit. Dan apakah ada cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu, dengan menyuntikkan ke dalam atau hampir membersihkan?"

"Jadi akan menarik untuk memeriksanya," ungkapnya sebagaimana dikutip BBC Jumat (24/4/2020).

Terkait ide-ide Trump itu, sejumlah dokter AS mengungkapkan pandangannya.

Dr Deborah Birx mengatakan, usulan Trump tentang sinar UV hilangkan virus corona belum bisa dilakukan.

Baca juga: Usai Bicara dengan Jokowi, Trump: AS Akan Kirim Bantuan Ventilator ke Indonesia

"Bukan sebagai pengobatan," kata Dr Birx. "Maksud saya, tentu saja demam adalah hal yang baik, ketika Anda demam itu membantu tubuh merespons. Tetapi saya belum melihat panas atau cahaya (sebagai pengobatan)," terangnya dikutip dari BBC.

Kemudian analisis dari Rachel Schraer wartawan kesehatan BBC mengemukakan, disinfektan hanya dipakai untuk permukaan beda bukan tubuh manusia.

"Menggunakan disinfektan dapat membunuh virus di permukaan. Ini adalah ide yang sangat bagus untuk menjaga kebersihan barang yang Anda sentuh, menggunakan produk dengan sifat anti-mikroba - misalnya, zat dengan kandungan alkohol tinggi."

Baca juga: Tepis Kabar Kim Jong Un Sakit, Trump: Mereka Pakai Dokumen Lama

Ada juga beberapa bukti bahwa secara umum, virus pada permukaan mati lebih cepat ketika terkena sinar matahari langsung.

"Tetapi kita tidak tahu berapa banyak atau berapa lama kulit harus terkena agar sinar UV memiliki efek," terang Schraer.

Selain itu juga karena sinar UV dapat merusak kulit, menggunakannya untuk membunuh virus bisa membuat penyembuhan lebih buruk daripada penyakitnya.

Ia pun menekankan yang jauh lebih aman adalah mencuci tangan dan permukaan benda, serta berusaha tidak menyentuh wajah.

Baca juga: Media Salah Kutip Pernyataan Pakar Medis AS, Trump Ngamuk dan Bentak Wartawan

Baru saja minggu ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperingatkan warga AS untuk berhati-hati dengan produk pembersih, karena penjualan disinfektan rumah tangga melambung di tengah pandemi.

"Permintaan ke pusat-pusat racun meningkat tajam pada awal Maret 2020 untuk pembersih dan disinfektan," kata lembaga tersebut.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memperingatkan agar tidak menelan disinfektan, dengan menyebut penjualan obat palsu yang mengandung pemutih dan tujuan untuk mengobati semuanya, mulai dari autisme hingga AIDS dan hepatitis.

Situs web perusahaan itu mengatakan, "FDA telah menerima laporan konsumen yang menderita muntah parah, diare akut, tekanan darah rendah yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh dehidrasi dan gagal hati akut setelah minum produk ini."

Baca juga: Diancam Trump, Iran Balik Ancam Bakal Hancurkan Kapal AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com