Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut PM Lengser, Demonstran Israel Tetap Patuhi Social Distancing Saat Unjuk Rasa

Kompas.com - 20/04/2020, 23:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

TEL AVIV, KOMPAS.com - Ribuan demonstran Israel tetap mematuhi social distancing saat melakukan unjuk rasa pada Minggu (19/4/2020).

Mereka berunjuk rasa menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilengserkan dari kursi orang nomor satu Israel.

Dilansir dari Daily Mail Minggu (19/4/2020), ribuan demonstran Israel mengenakan masker dan tetap menjaga jarak dua meter sesuai anjuran social distancing.

Baca juga: Kabar Baik Covid-19: 606.677 Orang Sembuh | Israel Negara Teraman

Sebanyak 2.000 aktivis berkumpul di Rabin Square mengikuti seruan yang diluncurkan di Facebook oleh gerakan "Black Flag" yang mengecam kelanjutan pemerintahan Netanyahu.

Demonstran Israel memperingatkan perundingan koalisi antara Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz adalah ancaman untuk demokrasi negara tersebut.

"Biarkan demokrasi menang," tulis sebuah plakat, sementara beberapa demonstran menulis "Menteri Kejahatan" di masker mereka, yang jelas merujuk ke persidangan korupsi Netanyahu yang akan datang.

Banyak pula yang mengibarkan bendera hitam sebagai simbol ancaman terhadap demokrasi Israel.

Baca juga: Survei: Israel Negara Paling Aman Saat Pandemi Covid-19

"Anda tidak memerangi korupsi dari dalam," kata Yair Lapid, pemimpin oposisi baru mantan sekutunya Gantz. "Jika Anda di dalam, anda adalah bagian dari itu."

Demokrasi di abad 21 mati karena "orang baik diam dan orang lemah menyerah," kata Lapid.

Netanyahu yang menyangkal melakukan 3 kesalahan, berada di bawah dakwaan pidanan dalam 3 kasus korupsi.

Di bawah panji "Selamatkan Demokrasi", para demonstran meminta partai Gantz tidak bergabung dalam koalisi yang dipimpin oleh seorang perdana menteri yang diduga korup.

Baca juga: Ancaman Wabah Covid-19, Presiden Palestina Minta Israel Lepaskan Tahanan Asal Palestina

Parlemen Israel ditugaskan membentuk pemerintahan pada Kamis (16/4/2020) setelah Netanyahu dan eks rivalnya Benny Gantz melewatkan tenggat waktu untuk memastikan aliansi, tetapi negosiasi antara kedua pihak masih berlangsung.

Demonstran Israel memegang poster Benny Gantz ketua Partai Biru dan Putih yang bertuliskan Saya tidak akan duduk di pemerintahan bersama terdakwa kasus pidana. Demonstran tetap mengenakan masker dan mematuhi social distancing saat berunjuk rasa. Foto diambil pada Minggu (19/4/2020).CORINNA KERN/REUTERS Demonstran Israel memegang poster Benny Gantz ketua Partai Biru dan Putih yang bertuliskan Saya tidak akan duduk di pemerintahan bersama terdakwa kasus pidana. Demonstran tetap mengenakan masker dan mematuhi social distancing saat berunjuk rasa. Foto diambil pada Minggu (19/4/2020).
Daily Mail mengabarkan, parlemen Israel yang berisi 120 anggota tidak memiliki jalur yang jelas menuju koalisi pemerintahan yang stabil, sehingga langkah itu berisiko memperpanjang krisis politik terburuknya.

Gentz dan Netanyahu masih bisa menyepakati pemerintah persatuan darurat untuk membantu menghadapi pandemi Covid-19 di Israel, prospek yang ditentang para demonstran.

Baca juga: Menkes Israel Positif Covid-19 Diduga karena Langgar Sendiri Aturan Lockdown

Covid-19 di Israel telah tercatat lebih dari 13.000 kasus, dengan 173 korban meninggal hingga Senin (20/4/2020).

Lockdown parsial telah diterapkan, dengan membatasi sebagian besar warga Israel di kediaman mereka, dan memaksa bisnis tutup yang membuat pengangguran jadi sekitar 26 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com