Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komet Atlas Belum Sempat 'Bercahaya Terang' Sudah Pecah Berkeping-keping

Kompas.com - 19/04/2020, 21:58 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Pada Maret 2020, Komet Atlas yang baru ditemukan akhir 2019 lalu sedang melalui fase pencerahan yang begitu cepat.

Melansir CNET, beberapa astronom sebelumnya berharap Komet Atlas mampu tunjukkan 'penampilan yang spektakuler' di langit malam saat terbang lebih dekat ke bumi di bulan Mei mendatang.

Namun, beberapa minggu kemudian harapan itu rasanya mustahil sebab komet mulai pecah.

Dilansir The Independent, sebuah gambar menunjukkan Komet Atlas meluncur menuju bumi dan pecah begitu saja.

Baca juga: Komet yang Datang dari Ruang Antarbintang

Komet Atlas memicu kegembiraan dalam beberapa pekan terakhir karena pengamat komet memperkirakan bahwa komet itu akan menjadi cukup terang untuk dapat dilihat oleh mata telanjang saat mendekati bumi dalam beberapa pekan terakhir.

Namun, Komet Atlas kini pecah berkeping-keping dan menjadi kurang cerah. Sejumlah gambar telah menangkap obyek benda (Komet Atlas) saat pecah.

Sebuah akun di Twitter mengunggah gambar Komet Atlas yang pecah berkeping-keping. Unggahan itu menjelaskan bagaimana Komet Atlas memiliki dua nukleon yang berbeda yang terbentuk.

Pecahan itu terjun ke arah matahari seakan-akan saling berpacu.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Perbedaan Asteroid, Komet, dan Meteor

Beberapa gambar juga diambil dari proyek Crowdsourced menggunakan teleskop yang dibuat oleh Perusahaan Unistellar.

Gambar lain diambil para astronom di Bulgaria. Gambar itu jelas menunjukkan beberapa bagian pecahan dari komet yang terfragmentasi.

Para astronom sebelumnya meyakini kalau Komet Atlas akan menjadi komet paling terang pada 2020. 

Seorang peneliti mengatakan kalau komet itu berpotensi sangat menakjubkan ketika mencapai titik terdekat dengan bumi pada Mei mendatang.

Baca juga: Debu Komet Halley Terbakar dan Bakal Terlihat dari Indonesia, Saksikan

Sampai saat ini masih sedikit yang diketahui dari Komet Atlas yang baru ditemukan pada akhir 2019 itu.

Kini, komet tersebut masih berada di lintasannya menuju bumi. Orbitnya mirip dengan Komet Besar 1844 yang terkenal.

Keduanya bahkan diperkirakan merupakan bagian dari sebuah komet yang lebih besar sebelumnya.

Selain Komet Atlas, masih ada komet yang bisa dilihat di langit malam. Komet baru lainnya yang dijuluki SWAN sedang terkenal saat ini. Seperti juga meteor Lyrid, SWAN akan memuncak pada pekan depan.

Baca juga: Terungkap, Pluto Terbentuk oleh Miliaran Komet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com