Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Alami Kasus Pertama Covid-19, Langsung Tersebar di 3 Provinsi

Kompas.com - 18/04/2020, 18:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters,AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pihak berwenang Korea Utara mengatakan kepada warga bahwa sebenarnya ada kasus Covid-19 di negara itu pada awal Maret, dan langsung tersebar di 3 provinsi.

Para pejabat itu mengungkapkannya dalam ceramah umum. Pernyataan ini berbeda dengan klaim resmi Pyongyang yang menyebut belum ada kasus virus corona di Korea Utara.

Pembicara tersebut mengatakannya kepada organisasi dan kelompok pengamat lingkungan. Mereka menyebut sebenarnya ada kasus Covid-19 di negara itu tapi tidak mengungkapkan berapa jumlahnya, kata Radio Free Asia (RFA).

Baca juga: Di Tengah Virus Corona, Rakyat Korea Utara Rayakan Hari Lahir Kakek Kim Jong Un

Radio tersebut mengutip perkataan dua sumber, satu di Pyongyang dan satu di provinsi Ryanggang.

Para pembicara itu berujar, kasus Covid-19 dikonfirmasi ada di Pyongyang, provinsi Hwanghae Selatan, dan provinsi Hamgyong Utara.

Hamgyong Utara berada di wilayah timur laut negara itu, sedangkan Hwanghae Selatan terletak di barat daya.

Baca juga: Korea Utara Diminta Lebih Tegas dalam Menangani Virus Corona

Dilansir dari Reuters, Pyongyang sebelumnya telah memperkuat pemeriksaan perbatasan dan memerintahkan pendatang asing dari negara-negara terdampak Covid-19, untuk menjalani karantina selama 30 hari.

Di saat yang bersamaan mereka juga menerbangkan lusinan diplomat keluar dari negara itu pada awal Maret.

Otoritas Korea Utara "melihat apakah masih ada ruang bagi penyakit menular untuk masuk, sejalan dengan blokade lengkap perbatasan, wilayah udara, dan perairan" hingga pandemi virus global terkendali.

Pernyataan itu dikemukakan oleh media pemerintah KCNA pada Sabtu (18/4/2020).

Baca juga: Korea Utara Bersikeras Bebas dari Virus Corona

Sebelumnya pada awal Maret, pejabat kesehatan senior di Korea Utara bersikukuh negaranya bebas dari wabah virus corona, meski sejumlah kalangan meragukannya.

Pak Myong Su, direktur departemen anti-epidemi di Markas Pusat Darurat Anti-epidemi menyatakan, kebijakan yang mereka lakukan membuahkan hasil.

"Tidak ada seorang pun yang terinfeksi dengan virus corona jenis baru di negara kami sejauh ini," kata Pak dilansir AFP Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Korea Utara Sebut Ucapan Menlu AS Terkait Sanksi, Konyol

Klaim itu diragukan oleh komandan pasukan AS di Korea Selatan (USFK), Jenderal Robert Abrams.

"Itu adalah klaim mustahil berdasarkan semua intel yang kami lihat."

Dia juga menambahkan, "Kami tidak akan mengungkapkan sumber dan metode kami tapi (klaim nol virus corona) itu tidak benar. Berapa banyaknya, saya tidak akan beritahu," ujarnya pada Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Komandan Pasukan AS di Korsel Tidak Percaya Klaim Nol Kasus Virus Corona di Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com