PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara pada Senin (30/3/2020) memperingatkan bahwa pihaknya mampu memutus dialog dengan AS.
Pihak Korea Utara juga mengecam Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo karena telah mendesak masyarakat internasional untuk mempertahankan sanksi atas rezimnya.
Pompeo pada pekan lalu mengatakan kepada negara-negara lain untuk tetap berkomitmen menerapkan tekanan diplomatik dan ekonomi kepada Korea Utara.
Baca juga: Korea Utara Tes Peluncur Roket Super Besar, Korsel Mengecam
Sanksi itu berlaku atas program nuklir dan rudal balistik Korea Utara sembari menyerukan negara itu untuk kembali berunding.
Serangkaian latihan senjata oleh Korea Utara dilakukan selama jeda panjang dalam diskusi perlucutan senjata dengan AS.
Meski baru-baru ini AS menawarkan bantuan untuk menahan penyebaran virus corona.
Dari Kantor Berita Pusat resmi pemerintah Korea Utara, seorang pejabat yang tidak ingin disebut namanya menyebut pernyataan Pompeo 'konyol'.
Baca juga: Di Tengah Wabah Corona, Korea Utara Masih Lakukan Uji Coba Rudal
"Mendengar kalimat yang konyol dari Pompeo, membuat kami menyerah untuk berdialog dengan AS," ujar pejabat yang bertanggung jawab atas negosiasi dengan AS itu.
Dia juga menambahkan kalau Korea Utara akan menempuh jalannya sendiri.
Menurut pejabat itu, Pompeo telah melakukan penghinaan pada negara yang presidennya bersedia menjalin hubungan baik.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan