Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Klaim Nol Kasus Virus Corona, Pakar: Mustahil

Kompas.com - 18/03/2020, 21:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Fox News

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pakar menyebut mustahil klaim Korea Utara (Korut) yang mengklaim bahwa tidak ada satu pun kasus virus corona yang mereka laporkan.

Dalam pernyataannya, Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un menyatakan 30 hari karantina, penutupan perbatasan, dan penghentian dagang dengan China membuat mereka bebas dari virus.

Korut mengklaim, tidak adanya wabah virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu dikarenakan mereka berjuang demi "keselamatan bangsa".

Baca juga: Virus Corona Bunuh 180 Tentara di Korea Utara

Tidak hanya memutus perbatasan dengan China, Pyongyang juga menerapkan aturan ketat bagi diplomat hingga staf internasional.

Mereka menyatakan, terisolasinya mereka dari dunia justru menyelamatkan mereka dari wabah yang telah menjangkiti 204.000 orang di muka Bumi ini.

Namun Jung H Pak, mantan pakar Badan Intelijen AS (CIA) soal Korea Utara tidak memercayai klaim yang dibuat oleh negara komunis itu.

"Sangat mustahil bagi Korut jika mereka tidak mempunyai satu pun kasus virus corona," jelas Pak seperti dikutip Fox News Selasa (17/3/2020).

Pakar yang kini bekerja di Institut Brookings itu berujar, Kim Jong Un berbohong bahwa dia bisa melindungi rakyatnya dari wabah.

Sebabnya selama bertahun-tahun, sanksi ekonomi yang diterima Pyongyang dia sebut menyulut pelanggaran HAM, kejahatan siber, hingga upaya menentang denuklirisasi.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Korea Utara Akan Tembak Warga China yang Melanggar Perbatasan

Pendapat yang sama disuarakan Jenderal Robert Abrams, komandan pasukan AS di Korea Selatan. Dia yakin virus itu sudah memasuki Korut.

Kepada awak media Jumat pekan lalu (14/3/2020), Abrams mengatakan dasar keyakinannya adalah tidak adanya aktivitas militer dalam beberapa pekan terakhir.

"Yang saya tahu adalah pasukan mereka berada dalam keadaan lockdown selama 30 hari. Mereka baru-baru ini menggelar latihan," ujar dia.

Kemudian fakta lain yang memperkuat dugaan Abrams adalah pesawat tempur yang dipunyai negara tetangga Korea Selatan tersebut tidak terbang selama 24 hari.

Belum lagi laporan yang dibuat oleh Daily NK. Mengutip sumber internal militer, media itu memberitakan 180 orang tentara Korea Utara.

Baca juga: Rusia Sumbang Alat Tes Corona ke Korea Utara hingga Pecahan Uni Soviet

Dalam laporan yang dibuat korps medis Korut, terdapat 180 tentara yang meninggal sepanjang Januari dan Februari dengan gejala yang mirip virus corona.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com