Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Hoaks, McDonald's Cabang Guangzhou, China, Larang Masuk Orang Kulit Hitam

Kompas.com - 15/04/2020, 14:03 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Pihak restoran cepat saji McDonald's di China meminta maaf setelah sebuah cabang restoran mereka di kota industri Guangzhou melarang masuk orang kulit hitam

Sebuah video yang dibagikan di sosial media menunjukkan adanya pengumuman bertuliskan, "Kami informasikan bahwa sejak sekarang orang kulit hitam dilarang masuk ke restoran."

Pihak McDonald's mengatakan bahwa ketika pengumuman itu dipublikasikan, restoran tersebut ditutup sementara.

Baca juga: Lockdown, Polisi Izinkan Penduduk Berpesta di Jalan karena Menjaga Jarak Sosial

Tensi meninggi di antara orang Afrika dan orang lokal di kota Guangzhou. Pada pekan lalu, ratusan orang Afrika di Guangzhou diusir dari hotel dan apartemen setelah adanya rumor yang beredar secara daring.

Rumor itu mengatakan bahwa virus corona telah menyebar di kalangan orang-orang Afrika. Hal ini dikatakan oleh pemimpin komunitas kepada BBC.

Guangzhou adalah pusat bagi orang Afrika dalam melakukan perdagangan, jual-beli dan merupakan rumah bagi satu dari komunitas terbesar Afrika di China.

Baca juga: Perangi Gelombang Ketiga Virus Corona, Singapura Wajibkan Warganya Pakai Masker

Pemerintah Provinsi Guangdong telah merespons terkait diskriminasi yang dilakukan dengan mengatakan bahwa China dan Afrika merupakan teman baik, partner dan bersaudara.

McDonald's juga menanggapi dengan mengatakan bahwa larangan terhadap orang kulit hitam "tidak mewakili nilai-nilai inklusif kami".

"Segera setelah mengetahui komunikasi yang tidak sah dengan para tamu di sebuah restoran di Guangzhou, kami segera menghapus komunikasi itu dan untuk sementara menutup restoran itu," papar pihak McDonald's.

Baca juga: Kiprah Para Perempuan Pemimpin Dunia Atasi Wabah Covid-19

Restoran itu menambahkan bahwa mereka telah mengadakan pelatihan “keragaman dan inklusi” di cabang restorannya.

Sementara itu, orang-orang Afrika di Guangzhou mengatakan bahwa mereka telah menghadapi lebih dari satu minggu diskriminasi.

Petugas kesehatan dilaporkan telah melakukan tes virus corona dari rumah ke rumah orang Afrika, banyak yang mengatakan terlepas dari apakah mereka menunjukkan gejala, telah bepergian, atau telah melakukan kontak dengan pasien Covid-19.

Baca juga: Trump Resmi Tangguhkan Dana untuk WHO di Tengah Wabah Covid-19

Tokoh masyarakat mengatakan bahwa ratusan orang Afrika dipaksa keluar dari rumah dan kamar hotel mereka menuju karantina.

Sebuah video muncul secara daring tentang orang-orang Afrika yang tidur di jalanan, di lobi hotel, di bawah jembatan dan di luar kantor polisi.

Video yang difilmkan di dalam McDonald memicu kemarahan baik di dalam maupun di luar China.

Baca juga: Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: 1 Vaksin China Masuk Fase II | 3 Negara Longgarkan Lockdown

Komunitas Afrika di Guangzhou telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir. Dahulu diperkirakan ratusan ribu oranng dari benua Afrika melakukan bisnis di kota, tetapi hari ini jumlahnya telah turun menjadi hanya ribuan.

Banyak yang merasa bahwa komunitas mereka telah menjadi sasaran tindakan diskriminatif. Pembatasan visa membuat banyak orang Afrika merasa kurang diterima.

Beberapa merasa bahwa virus corona sedang digunakan sebagai alasan untuk menargetkan pengusaha yang memperpanjang visa mereka.

Baca juga: Negara di Asia Dikhawatirkan Jadi Pusat Gelombang Kedua Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Perkenalkan AI Jubir Kemenlu Bernama Victoria Shi

Ukraina Perkenalkan AI Jubir Kemenlu Bernama Victoria Shi

Global
Pendukung Israel Serang Kamp Protes Pro-Palestina di Los Angeles

Pendukung Israel Serang Kamp Protes Pro-Palestina di Los Angeles

Global
Kementerian Kehakiman AS Akan Golongkan Penggunaan Ganja Kejahatan Tingkat Rendah

Kementerian Kehakiman AS Akan Golongkan Penggunaan Ganja Kejahatan Tingkat Rendah

Global
Staf Klinik Australia Pura-pura Sibuk Saat Menteri Datang, Ada Pasien Gadungan Juga

Staf Klinik Australia Pura-pura Sibuk Saat Menteri Datang, Ada Pasien Gadungan Juga

Global
Imbas Protes Anti-Israel, Gerai Ayam Kentucky AS di Aljazair Dibuka Tanpa Logo

Imbas Protes Anti-Israel, Gerai Ayam Kentucky AS di Aljazair Dibuka Tanpa Logo

Global
Eks Bos Kripto Binance Changpeng 'CZ' Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Eks Bos Kripto Binance Changpeng "CZ" Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Global
Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Global
Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com