Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diisukan Berencana Pecat Pejabat Top Kesehatan AS, Trump Marah

Kompas.com - 14/04/2020, 15:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dengan marah, Presiden AS Donald Trump membantah isu bahwa dia berencana memecat pejabat top kesehatannya, Anthony Fauci.

Tak hanya itu, dalam konferensi pers di Gedung Putih, sang presiden juga melontarkan serangan baik kepada oposisi maupun media massa.

Semua berawal dari jumpa pers yang tak biasanya, di mana Dr Anthony Fauci yang pertama kali memberi pernyataan untuk mendinginkan situasi.

Baca juga: Jika Saja Lebih Cepat Tanggapi Virus Corona, AS Bisa Selamatkan Banyak Nyawa

Anggota gugus tugas untuk melawan virus corona itu menjadi sorotan buntut wawancaranya dengan CNN yang disiarkan pada Minggu (12/4/2020).

Saat itu, Fauci mengungkapkan bahwa jika saja Gedung Putih lebih tanggap dalam merespons wabah, maka mereka bisa menyelamatkan banyak nyawa.

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular itu kemudian menjelaskan bahwa dia hanya memberikan jawaban secara "hipotesis".

Dia menerangkan, wawancaranya itu merupakan sebuah tanggapan dia sebenarnya "menekankan" penolakan atas pertimbangan menerapkan lockdown yang menghantam ekonomi.

Kemudian dalam kicauannya di Twitter, Trump me-ritwit kritikan berisi tagar #PecatFauci, memunculkan isu bahwa sang pejabat top AS bakal dilengserkan.

Tetapi sebagaimana diwartakan AFP Senin (13/4/2020), presiden berusia 73 tahun itu membantah dia hendak mendepak pejabatnya.

"Saya menyukainya. Saya sudah mendengar saya akan memecat dia. Itu tak benar. Saya melihat dia adalah pria yang luar biasa," ujar dia.

Setelah itu, Trump kemudian melancarkan serangan ke sejumlah pihak, menunjukkan rasa frustrasi setelah dia dianggap gagal menangani virus corona.

Dengan Pilpres AS bakal digeber November ini, dia mendapat tekanan berat untuk menyelamatkan ekonomi AS, sembari mencegah lebih banyak korban pandemi.

Baca juga: Pimpin Briefing Covid-19, Trump Putar Video yang Puji Dirinya Sendiri

Serangan ke media

Menganggap sebagai media yang tidak berpihak kepadanya, Trump kemudian meluncurkan kritikannya ke sejumlah outlet seperti CNN dan The New York Times.

"Masalahnya adalah pers tidak melakukan peliputan sesuai dengan tugas mereka," keluh pemimpin yang berasal dari Partai Republik itu.

Dia merujuk kepada persepsi publik terhadap pemerintahannya yang dinilai lamban dan terkesan tak efisien menangani pandemi Covid-19.

Kemudian, dia membuat awak media yang menghadiri konferensi pers menonton video berisi deretan pujian kepadanya yang dilayangkan oleh pejabat publik AS.

Dia juga membuat terkejut ketika menyerang jurnalis CBS News yang menanyakan soal jeda panjang sebelum akhirnya memutuskan melakukan lockdown.

"Engkau memalukan. Kau tahu, kau (media) itu palsu," sembur Trump kepada si reporter yang duduk hanya beberapa meter dari dia.

Baca juga: Pasca Kritik dari Dr Anthony Fauci, Trump Retweet Unggahan yang Memuat Tagar #FireFauci

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com