Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diisukan Berencana Pecat Pejabat Top Kesehatan AS, Trump Marah

Tak hanya itu, dalam konferensi pers di Gedung Putih, sang presiden juga melontarkan serangan baik kepada oposisi maupun media massa.

Semua berawal dari jumpa pers yang tak biasanya, di mana Dr Anthony Fauci yang pertama kali memberi pernyataan untuk mendinginkan situasi.

Anggota gugus tugas untuk melawan virus corona itu menjadi sorotan buntut wawancaranya dengan CNN yang disiarkan pada Minggu (12/4/2020).

Saat itu, Fauci mengungkapkan bahwa jika saja Gedung Putih lebih tanggap dalam merespons wabah, maka mereka bisa menyelamatkan banyak nyawa.

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular itu kemudian menjelaskan bahwa dia hanya memberikan jawaban secara "hipotesis".

Dia menerangkan, wawancaranya itu merupakan sebuah tanggapan dia sebenarnya "menekankan" penolakan atas pertimbangan menerapkan lockdown yang menghantam ekonomi.

Kemudian dalam kicauannya di Twitter, Trump me-ritwit kritikan berisi tagar #PecatFauci, memunculkan isu bahwa sang pejabat top AS bakal dilengserkan.

Tetapi sebagaimana diwartakan AFP Senin (13/4/2020), presiden berusia 73 tahun itu membantah dia hendak mendepak pejabatnya.

"Saya menyukainya. Saya sudah mendengar saya akan memecat dia. Itu tak benar. Saya melihat dia adalah pria yang luar biasa," ujar dia.

Setelah itu, Trump kemudian melancarkan serangan ke sejumlah pihak, menunjukkan rasa frustrasi setelah dia dianggap gagal menangani virus corona.

Dengan Pilpres AS bakal digeber November ini, dia mendapat tekanan berat untuk menyelamatkan ekonomi AS, sembari mencegah lebih banyak korban pandemi.

Serangan ke media

Menganggap sebagai media yang tidak berpihak kepadanya, Trump kemudian meluncurkan kritikannya ke sejumlah outlet seperti CNN dan The New York Times.

"Masalahnya adalah pers tidak melakukan peliputan sesuai dengan tugas mereka," keluh pemimpin yang berasal dari Partai Republik itu.

Dia merujuk kepada persepsi publik terhadap pemerintahannya yang dinilai lamban dan terkesan tak efisien menangani pandemi Covid-19.

Kemudian, dia membuat awak media yang menghadiri konferensi pers menonton video berisi deretan pujian kepadanya yang dilayangkan oleh pejabat publik AS.

Dia juga membuat terkejut ketika menyerang jurnalis CBS News yang menanyakan soal jeda panjang sebelum akhirnya memutuskan melakukan lockdown.

"Engkau memalukan. Kau tahu, kau (media) itu palsu," sembur Trump kepada si reporter yang duduk hanya beberapa meter dari dia.

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/14/151839270/diisukan-berencana-pecat-pejabat-top-kesehatan-as-trump-marah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke