Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Kristiani Rayakan Paskah di Balik Pintu Gereja Makam Yesus yang Tutup

Kompas.com - 13/04/2020, 08:42 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

YERUSALEM, KOMPAS.com - Segelintir pastor merayakan Paskah pada Minggu (12/4/2020) di Gereja Makam Yesus, yang dipercaya sebagai tempat Yesus disalib dan dibangkitkan.

Di jantung kota Yerusalem gereja itu telah ditutup untuk kegiatan ibadah, bersamaan dengan semua situs budaya di Tanah Suci untuk menahan penyebaran Covid-19.

"Paskah adalah waktu untuk hidup," kata Uskup Agung Pierbattista Pizzaballa, administrator apostolik Patriarkh Latin Yerusalem, yang tiba di gereja dalam pengawasan ketat pasukan keamanan Israel.

"Meski ada kematian di mana-mana, kehidupan akan tetap ada selama seseorang memberikan hidupnya karena cinta kepada orang lain," tambahnya sebelum memasuki gereja.

Baca juga: Menkes Israel Positif Covid-19 Diduga karena Langgar Sendiri Aturan Lockdown

Dari pantauan jurnalis AFP, terlihat beberapa umat berkumpul di halaman dalam gereja, termasuk seorang pria dengan gaun putih bersih yang berdiam di depan pintu tertutup.

Makam tersebut dianggap sebagai situs paling suci bagi umat Kristiani, dan biasanya didatangi ribuan orang selama hari Paskah.

Akan tetapi Yerusalem kini bagaikan kota mati, menyusul penutupan yang dilakukan oleh Israel yang telah melaporkan hampir 11.000 kasus virus corona.

Baca juga: Akibat Covid-19, Paskah di Yerusalem Terasa Muram

Dilansir dari AFP, Israel menduduki Yerusalem timur dalam perang Enam Hari 1967 lalu mencaploknya, dalam tindakan yang tidak pernah diakui masyarakat internasional.

Israel dan Palestina bersatu lawan virus corona

Palestina dan Israel dalam beberapa momen bersatu untuk mengatasi pandemi virus corona.

Wujud kerja sama kedua negara mulai terlihat sejak Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah bekerja sama dengan pejabat kesehatan Israel.

Mereka berkolaborasi untuk mengatur pergerakan warganya dan menerapkan kebijakan manajemen rumah sakit.

Baca juga: Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: Israel dan Palestina Bersatu Tangani Covid-19

Bulan lalu, Israel dan Otoritas Palestina menyetujui kebijakan yang berupaya membatasi pergerakan populasi, sembari membiarkan warga Palestina tetap bekerja.

Para pekerja diberi waktu 72 jam untuk memutuskan apakah tetap tinggal di Israel selama krisis, atau kembali ke Tepi Barat.

Baca juga: Wabah Corona, Israel-Palestina Pertimbangkan Pertukaran Tahanan

Sebelumnya pada 7 Maret Israel dan Palestina juga menunjukkan kekompakan untuk melawan virus corona.

Israel telah mengunci akses ke kota Betlehem, sedangkan Palestina menutup Gereja Betlehem selama dua minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com