Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update WNI Pasien Covid-19 di Singapura: Ada 2 Kasus Baru dan 2 Pasien Sembuh

Kompas.com - 05/04/2020, 19:52 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Kabar terbaru dari WNI pasien Covid-19 di Singapura, pada Minggu (5/4/2020) ada tambahan 2 kasus baru dan 2 pasien sembuh.

Data terbaru itu didapatkan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura yang diterima Kompas.com.

Dari total 38 pasien WNI yang positif mengidap Covid-19 di Singapura, muncul 2 kasus baru dan 2 pasien lainnya dinyatakan sembuh dalam 2 hari terakhir.

Baca juga: Bantu Penangan Corona, Singapura Berikan Bantuan 20.000 Test Kit ke Batam

Pasien terbaru adalah kasus 1109 dan 1134.

Kasus 1109 diidentifikasi sebagai anggota keluarga dari pasien WNI kasus 928.

Lansia pria berusia 72 tahun itu ikut tertular lansia perempuan yang juga seumuran dengannya.

Keduanya saat ini dirawat di Alexandra Hospital. Mereka diketahui memiliki riwayat perjalanan ke Indonesia.

Baca juga: Tak Lagi Melarang, Singapura Kini Membagikan Masker untuk Warganya

Mereka juga adalah pemegang izin tinggal jangka panjang (Long Term Pass) di Singapura.

Kemudian kasus 1134 adalah seorang perempuan 29 tahun yang ditelusuri sebagai transmisi lokal. Pasien saat ini dirawat di National University Hospital (NUH).

Perempuan ini diketahui adalah anggota keluarga pasien kasus 1080, yaitu seorang lansia perempuan Singapura berusia 85 tahun.

Baca juga: Cegah Corona, Singapura Wajibkan Pekerja WFH Selama Satu Bulan

Kedua tambahan terbaru ini menjadikan total ada 29 pasien WNI yang saat ini masih terbaring di rumah sakit.

Mereka adalah kasus 133, 147, 152, 170, 181, 182, 260, 294, 368, 392, 402, 403, 446, 470, 479, 545, 562, 565, 575, 581, 623, 646, 720, 791, 797, 928, 950, 1109, dan 1134.

Baca juga: Berkat Ventilator, Harta Orang Terkaya di Singapura Naik Rp 58 Triliun

Lalu dua WNI terbaru yang berhasil menumbangkan Covid-19 adalah pasien kasus 297 dan 415, yang menjadi WNI sembuh keenam dan ketujuh di Negeri "Singa".

Keduanya adalah kasus impor yang baru kembali dari Indonesia. Pasien kasus 297 adalah seorang pria berusia 31 tahun yang memegang izin kerja (work pass) di Singapura.

Pasien kasus 415 adalah anggota keluarga dari pasien 212, salah satu dari 2 WNI yang meninggal dunia karena virus corona di Singapura. WNI lain yang meninggal adalah pasien kasus 476.

Lansia perempuan berusia 64 tahun itu pulih setelah dirawat 2 pekan di National Centre for Infectious Diseases (NCID).

Baca juga: Pengembang Singapura Liburkan Pembayaran Cambio Lofts Alam Sutera

Total 7 WNI yang telah sembuh yaitu kasus 21, 237, 262, 264, 297, 415, dan 466.

Jumlah kasus Covid-19 di Singapura terus melonjak. Pada Minggu (5/4/2020) tercatat ada tambahan 120 kasus, yang merupakan jumlah tertinggi dalam sehari.

Sebanyak 116 di antaranya adalah transmisi lokal yang didominasi oleh pekerja konstruksi bangunan.

Total pasien Covid-19 di Negeri “Merlion” kini berjumlah 1.309 orang.

Baca juga: Gaya Kocak Bintang Emon Bicara Corona hingga Jadi Sorotan Media Singapura

Terus meningkatnya kasus transmisi lokal membuat pemerintah Singapura mulai Selasa (7/4/2020) mewajibkan pegawai bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH), kecuali di industri esensial.

Sekolah dan universitas juga harus mengubah sistem belajar menjadi online.

Baca juga: Cegah Corona, Singapura Wajibkan Pekerja WFH Selama Satu Bulan

Warga diminta untuk berdiam diri di rumah dan hanya keluar untuk hal-hal yang penting misal berbelanja atau makan.

Itu pun untuk makan harus dibungkus pulang. Makan di tempat akan dilarang hingga satu bulan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com