Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abaikan Lockdown Virus Corona, Warga Inggris Penuhi Taman Nikmati Matahari

Kompas.com - 05/04/2020, 11:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Sejumlah warga Inggris dilaporkan memenuhi taman untuk menikmati sinar matahari, terjadi di tengah lockdown virus corona.

Perdana Menteri Boris Johnson serta Menteri Kesehatan Matt Hancock telah menyerukan kepada masyarakat agar tetap tinggal di rumah.

Tetapi sejumlah gambar yang diambil di taman dan pantai seantero Inggris menunjukkan warga tak bisa menaklukkan godaan agar tak keluar.

Baca juga: Bantu Warga Terdampak Corona, PLN Inggris Terapkan Kebijakan Ini

Apalagi, badan prakiraan cuaca setempat menyatakan suhu lebih hangat, yakni 18 derajat Celsius, akan terjadi pada Minggu (5/4/2020).

Dilansir Sky News Sabtu (4/4/2020), kebanyakan warga memang menjaga jarak dari yang lain. Tapi, mereka mengabaikan aturan lockdown virus corona.

Pemerintah telah menetapkan mereka yang bisa meninggalkan rumah adalah membeli kebutuhan pokok, berobat, atau tak bisa bekerja dari rumah.

"Ini bukanlah imbauan. Ini adalah perintah," tegas Hancock. Meski begitu, publik masih memenuhi Regents Park, London Fields, maupun Battersea Park.

Brockwell Park menyatakan, mereka akan menutup diri pada Minggu setelah melihat begitu banyaknya publik yang mencemooh aturan karantina.

"Meski sudah ada instruksi, 3.000 orang lebih dari 3.000 orang datang ke sini. Mereka kebanyakan berjemur dalam kelompok besar. Tak bisa diterima," kata pengelola taman.

Adapun otoritas lokal menerangkan, mereka harus mengambil langkah tegas. Sebab, masyarakat Inggris tidak mematuhi perintah lockdown.

"Kami melakukan ini demi kebaikan bersama. Segelintir orang nyatanya tidak melaksanakan panduan. Jadi, maaf, kami harus tegas," jelas pemerintah.

Menteri Kabinet Michael Gove kembali menekankan pentingnya mematuhi aturan setelah data harian menunjukkan 708 orang meninggal.

Baca juga: Seminggu Belum Pulih, PM Inggris Boris Johnson Mungkin Akan Lanjutkan Karantina

Total, Negeri "Ratu Elizabeth" mengumumkan 4.313 orang meninggal karena Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Gove menyesalkan masih ada yang membangkang perintah tersebut, terutama dari kalangan generasi muda yang mungkin merasa bisa bertahan dari wabah.

Padahal, saat ini di Inggris dua korban meninggal pada pekan ini berada di usia yang masih sangat belia, yakni lima dan 13 tahun.

Gove pun meminta masyarakat agar menghormati tenaga medis yang sudah berkorban dengan bertugas di garis depan merawat pasien.

"Apa pun godaannya, tolong jangan pergi di akhir pekan ini. Jangan ke danau, pantai, pesisir kota. Lindungilah keluar dan lingkungan kalian," tegas dia.

"Matahari mungkin keluar. Tetapi bukan berarti kalian harus keluar juga," timpal Direktur Medis Badan Kesehatan Inggris (NHS), Stephen Powis.

Baca juga: Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: Warga Inggris Saling Berbagi Kebahagiaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com