WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jumat (3/4/2020) Presiden Amerika Serikat Donald Trump pecat seorang pejabat intelijen senior yang memicu sidang pemakzulan Trump.
Dilansir dari AFP, pejabat intelijen senior itu memiliki peran sentral dalam pengaduan Agustus lalu.
Dalam surat kepada Komite Intelijen Senat, Trump mengatakan dia telah kehilangan kepercayaan pada Michael Atkinson, inspektur jenderal independen dari kalangan intelijen AS.
Baca juga: Surat Terbuka Akademisi: Ajak China dan AS Bersatu Kalahkan Virus Corona daripada Saling Tuding
Pada Agustus 2019 Atkinson meninjau dan mengirim pengaduan anonim, yang menuduh Trump telah meminta bantuan politik pribadi dari Ukraina yang melanggar hukum AS.
Pengaduan itu menjadi dasar bagi pemakzulan Trump, yang membuat sang presiden menjalani persidangan untuk pencopotannya di Senat pada Januari.
Presiden 73 tahun itu dituduh menangani bantuan militer resmi ke Ukraina, dengan imbalan Kyiv membantu menyingkirkan Joe Biden, kompetitornya di pemilu 2020 dari Partai Demokrat.
Baca juga: Biden Minta AS Hapus Sanksi Buat Iran karena Wabah Virus Corona
Setelah memutuskan bahwa pengaduan itu pantas, Atkinson yang merupakan pengacara veteran pemerintah berusia 55 tahun, meneruskannya ke Departemen Kehakiman dan Kongres yang memulai penyelidikan untuk pemakzulan.
Atkinson kemudian bersaksi dalam dengar pendapat tertutup di Komite Intelijen yang menyelidiki tuduhan, saat Gedung Putih berusaha mencegah pejabat administrasi lainnya memberi bukti.
Trump akhirnya diputuskan tidak bersalah oleh Senat yang dikendalikan Partai Republik, pada Februari.
Baca juga: AS Diterpa Wabah Virus Corona, Trump Salahkan Obama
Atkinson yang ditunjuk Trump untuk mengisi pos jabatannya pada 2018 dikabarkan sudah lama berada dalam pengawasan presiden.
"Sangat penting bahwa saya memiliki kepercayaan penuh pada orang-orang yang ditunjuk yang bertindak sebagai inspektur jenderal," tulis Trump dalam surat itu kepada 2 senator papan atas di Komite Intelijen, Richard Burr dan Mark Warner.
"Ini bukan lagi kasus yang berkaitan dengan inspektur jenderal ini," katanya tanpa menjelaskan alasannya.
Baca juga: Imbau Warga AS Kenakan Masker di Tengah Virus Corona, Trump: Saya Tak Akan Pakai
Mark Warner dari Partai Demokrat mengecam Trump atas apa yang disebutnya "upaya berkelanjutan untuk mempolitisasi badan-badan intelijen negara".
"Di tengah keadaan darurat nasional, sangat tidak masuk akal presiden sekali lagi berusaha untuk merusak integritas komunitas intelijen, dengan memecat pejabat intelijen lain hanya karena melakukan pekerjaannya," tulisnya.
Baca juga: Putin Kirim Bantuan Alat Medis ke AS, Trump: Very Nice
"Pekerjaan komunitas intelijen tidak pernah tentang kesetiaan kepada satu individu; ini tentang menjaga kita semua aman dari mereka yang ingin membahayakan negara kita," tutup Warner.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.