WARRI, KOMPAS.com - Seorang pria di Nigeria ditembak mati karena melancarkan protes aturan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona.
Keterangan itu disampaikan seorang polisi dan anggota parlemen pada Jumat (3/4/2020).
Baca juga: Indonesia Tak Pilih Lockdown untuk Perangi Corona, Begini Kata Ahli
Nigeria mengumumkan serangkaian upaya dalam menangani wabah virus corona, termasuk melakukan lockdown kota-kota besar.
Negara Afrika tersebut telah mengumumkan 184 kasus infeksi, dengan 2 korban meninggal dunia.
Baca juga: Menghindari Lockdown Virus Corona, Pria di India Pura-pura Meninggal
Joseph Pessu, warga kota minyak Warri di selatan negara bagian Delta, tewas ditembak seorang tentara yang dikerahkan untuk menegakkan lockdown.
"Insiden itu terjadi kemarin saat para pemuda melancarkan protes," kata juru bicara kepolisian negara bagian Onome Onowakpoyeya kepada jurnalis AFP.
Baca juga: Ketika Kambing Kuasai Kota yang Sepi karena Lockdown...
Para pemuda yang memprotes menyalakan api di jalanan, dan coba ditenangkan oleh polisi.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (2/4/2020) malam, anggota parlemen yang mewakili daerah tersebut mengecam insiden itu dan menyerukan agar pelaku penembakan dituntut.
"Mereka yang diberi wewenang untuk membawa senjata dalam membela negara harus memahami bahwa mereka punya tanggung jawab, terutama nyawa manusia yang sangat berharga," kata senator Ovie Omo-Agege.
Baca juga: Bek Bayern Didenda Langgar Lockdown demi Temui Anak yang Sakit
Dia juga mengatakan telah mendengar bahwa tentara sudah menangkap prajurit yang menembak Pessu.
Senator langsung menyerukan penyelidikan menyeluruh dan hukuman bagi siapa pun yang bertanggung jawab.
Baca juga: Duterte Perintahkan Polisi Tembak Mati Perusuh Lockdown Virus Corona
Sementara itu, asosiasi jurnalis negara mengatakan, beberapa wartawan diserang karena mereka meliput dampak virus corona pada orang-orang di negara bagian tersebut.
"Para jurnalis diserang oleh anggota satgas yang memantau tingkat kepatuhan terhadap instruksi untuk tetap di rumah. Ini biadab, jahat, primitif, dan menggelikan," ungkapnya.
Baca juga: Jokowi Akhirnya Blak-blakan soal Alasan Tak Mau Lockdown...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.