SEOUL, KOMPAS.com - Kabar baik menghampiri Korea Selatan di tengah merebaknya wabah virus corona, dengan 50 persen pasiennya sembuh.
Menurut data dari Worldometers, hingga Sabtu (28/3/2020) jumlah kasus Covid-19 di Negeri "Ginseng" adalah 9.478, dengan 4.811 pasien sembuh.
Dengan demikian, 50,75 persen pasien virus corona di negara pimpinan Moon Jae-in tersebut telah pulih.
Baca juga: Bantu Penanganan Corona, Raffi Ahmad Jual Mobil Mini Cooper
Meski begitu, seorang pejabat lembaga bencana bernama Yoon Tae-ho enggan berpuas diri terlalu cepat, dengan menyebutnya sebagai "pencapaian kecil".
"Angka-angka itu adalah pencapaian kecil yang bisa dirayakan bersama oleh seluruh masyarakat kita," ungkapnya dikutip dari AFP.
Korsel sebelumnya sempat menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak kedua di dunia, di bawah China.
Baca juga: Pasien Covid-19 Tembus 1.155 Orang, Korsel Prioritaskan Ekspor Test Kit Corona ke Indonesia
Namun negara tuan rumah Piala Dunia 2002 tersebut sanggup mengendalikan wabah Covid-19 dengan memperbanyak tes.
Lebih dari 380.000 orang telah dites secara gratis. Orang-orang itu dipilih atas rekomendasi dokter, atau hasil penelusuran dari pasien positif Covid-19 yang melakukan kontak ke orang lain.
Baca juga: Indonesia Masuk Prioritas Korsel dalam Ekspor Alat Tes Virus Corona
Seoul mengadopsi kombinasi strategi kampanye peringatan kesehatan masyarakat dan uji besar-besaran.
Kerabat dari semua pasien yang terinfeksi dilacak dan diuji melalui swab tenggorokan dan hidung.
Setiap orang yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19 dilacak melalui ponsel.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Ilmuwan Korsel Ciptakan Kloning Serigala Pertama di Dunia
Pesan teks dikirim ke orang-orang di kode area yang sama, memperingatkan mereka dengan kasus-kasus baru yang terdeteksi di dekat rumah atau pekerjaan mereka.
Kesadaran masyarakat akan penyakit ini mendorong lebih banyak orang diperiksa.
Jika mereka dinyatakan positif, bukan berarti mereka sakit, namun tetap dilacak dan dikarantina agar tidak menulari orang lain, meskipun tanpa gejala.
Baca juga: Bantu Atasi Virus Corona, Presiden dan Menteri Korsel Kembalikan 30 Persen Gaji
Korea Selatan melakukan lebih banyak pemeriksaan daripada negara lain, yaitu sekitar 10.000 orang per hari.
Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Siti Setiati mengatakan, Indonesia harus belajar dari Korsel dalam menangani Covid-19.
Salah satu yang bisa dicontoh, menurut Siti, adalah penanganan Covid-19 dengan cara drive-thru, untuk semua orang yang pernah terpapar atau kontak dengan pasien positif.
Baca juga: Pemkab Bekasi Gelar Rapid Test Sistem Drive Thru, 77 Orang yang Diperiksa Negatif Covid-19
"Sehingga semua orang dapat di-swab dan hasilnya akan diberitahu 2-3 hari ke depan. Hasilnya secara transparan akan diberi tahu kepada pasien dan juga data tersebut diambil oleh negara," kata Siti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/3/2020).
"Lebih lanjut, apabila pasien tersebut positif, maka distrik atau daerah tersebut akan diberi notifikasi oleh negara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap infeksi," imbuhnya.
Baca juga: Dewan Guru Besar FKUI: RI Bisa Belajar dari Korsel Tangani Wabah Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.