Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Tembus 1.155 Orang, Korsel Prioritaskan Ekspor Test Kit Corona ke Indonesia

Kompas.com - 28/03/2020, 18:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Test kit atau alat tes virus corona buatan Korea Selatan jadi incaran banyak negara.

Indonesia jadi salah satu yang diprioritaskan mendapat test kit tersebut.

Dilansir Korea Herald (27/3/2020), ada 3 negara yang diprioritaskan mendapatkan test kit ekspor Korsel, yaitu Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.

Pada Jumat (27/3/2020), seorang pejabat kementerian luar negeri Seoul mengatakan, hampir 120 negara berusaha untuk mendapatkan produk test kit buatan mereka.

Mereka berusaha menghubungi melalui pemerintah maupun sektor swasta.

Ada yang ingin membelinya secara impor, ada juga yang meminta produk tersebut sebagai bantuan kemanusiaan.

Baca juga: Kasus Pertama, Kucing di Belgia Positif Terinfeksi Virus Corona

Indonesia negara mitra Korsel 

AS diprioritaskan karena telah ada lonjakan infeksi di sana. Selain itu Presiden AS Donald Trump juga telah membuat permintaan.

Mereka mencapai kesepakatan setelah membahas mengenai pertukaran mata uang dengan Korea Selatan.

UEA juga diprioritaskan karena telah mempertahankan kerja sama di berbagai sektor.

Sementara, Indonesia merupakan negara mitra utama untuk Kebijakan Baru ke Arah Selatan (New Southern Policy) yang bertujuan meningkatkan hubungan dengan 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Sempat ada perdebatan soal ekspor produk karantina atau test kit tersebut. Lalu diputuskan bahwa prinsipnya ekspor bisa dilakukan hanya jika hal tersebut tidak menyebabkan kekurangan di dalam negeri.

Baca juga: Malam Ini, Earth Hour 2020 Ajak Masyarakat Matikan Listrik 1 Jam

Test kit Korea Selatan

Test kit virus corona Korea Selatan yang saat ini dicari dunia awalnya dikembangkan oleh perusahaan Seegene di Seoul.

Mereka dapat membuat sekitar 10.000 alat per minggu dan setiap alat dapat menguji 100 pasien.

Artinya, cukup untuk menguji 1 juta pasien tiap minggu dengan biaya di bawah 20 dollar AS atau sekitar Rp 295.680 per tes.

Setelah dirilis pada 12 Februari lalu, Seegene mendapatkan permintaan dari sekitar 30 negara, termasuk Italia dan Jerman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com