Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Perpanjang Lockdown Virus Corona, TKI: Makan Dikurangi

Kompas.com - 28/03/2020, 14:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perintah Kawalan Pergerakan atau semacam karantina wilayah yang diberlakukan di Malaysia sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona, membuat ratusan ribu tenaga kerja asal Indonesia menganggur dan sebagian di antara mereka mengaku khawatir bakal kelaparan.

Di antara para tenaga kerja yang mengatakan khawatir termasuk Lilis, yang selama enam tahun terakhir telah menjadi tulang punggung keluarganya di Indonesia.

Perempuan berusia 30 tahun itu biasa bekerja untuk majikan yang punya usaha kedai di kawasan Taman Tenaga, Cheras, Selangor.

Baca juga: Catatkan Infeksi Virus Corona Tertinggi di Asia Tenggara, Malaysia Perpanjang Lockdown

Dua pekan terakhir, ia diliburkan lantaran pemerintah Malaysia memberlakukan Kawalan Pergerakan, dalam upaya meminimalisir penyebaran virus corona. Belakangan kebijakan itu diperpanjang selama dua pekan lagi sampai 14 April.

"Rata-rata kami di sini di Taman Tenaga, Cheras ini bekerja di kedai makan atau restoran. Jadi kami di sini semua hanya berharap pada gaji sehari-hari."

"Sedangkan imbas dari lockdown ini, kita terpaksa harus cuti atau tinggal di rumah mengikuti arahan pemerintah Malaysia," keluh Lilis melalui sambungan telepon pada Jumat malam (27/3/2020).

Dengan mengikuti arahan pemerintah Malaysia, maka Lilis tak lagi berpenghasilan padahal ia perlu membeli makan dan membayar sewa kamar. Ia khawatir ancaman kelaparan semakin dekat sebab masa karantina diperpanjang.

Lilis tidak sendiri. Nurwahid biasanya bekerja sebagai petugas kebersihan di Negara Bagian Selangor, tetapi sudah dua minggu ini ia menganggur dan juga akan tetap menganggur selama setidaknya dua minggu berikutnya.

Selama ini sekitar 50% dari pendapatannya per bulan ia kirim ke Indonesia untuk menafkahi istri beserta dua orang anak mereka dan juga orang tuanya.

Kini tidak hanya kiriman rutin ke keluarga di Indonesia yang terhenti, tetapi Nurwahid harus berhemat.

"Kadang jarang makan nasi. Yang sering masak indomie sama nasi. Itu juga yang dilakukan oleh kawan-kawan serumah sewaan ini."

Baca juga: Dokter di Malaysia: Saya Kerja untuk Anda, Anda Duduk Rumah untuk Saya

Seruan bantuan sembako lewat pesan video

Apa yang dialami Lilis dan Nurwahid pada umumnya berlaku bagi para tenaga kerja Indonesia lainnya di Malaysia sejak diberlakukan karantina wilayah karena pandemi virus corona ini.

Mereka yang lebih terlindungi mungkin adalah pekerja domestik yang tinggal bersama majikan, setidaknya keperluan makan dan tempat tinggal sudah disediakan.

Adapun mereka yang tidak ditanggung majikan mengaku berisiko kelaparan.

Tenaga kerja yang selama ini menjadi pemberi nafkah keluarga di Indonesia sampai perlu membuat seruan permintaan bantuan sembilan bahan pokok (sembako) melalui video kepada pemerintah Indonesia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com