Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Italia bagi Pelanggar Lockdown: Penjara hingga Polisi Penyembur Api

Kompas.com - 25/03/2020, 17:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ROMA, KOMPAS.com - Pemerintah Italia, baik itu di tingkat pusat hingga kota, tidak main-main dalam menerapkan lockdown di tengah wabah virus corona.

Sederet larangan dan hukuman disiapkan, setelah Negeri "Pizza" melaporkan adanya 69.176 kasus infeksi dan 6.820 korban meninggal.

Berdasarkan data yang disajikan Universitas John Hopkins, Italia menjadi negara dengan angka kematian virus corona tertinggi di dunia.

Baca juga: Wali Kota di Italia Ancam Warga yang Sepelekan Lockdown: Kirim Polisi dengan Penyembur Api

Roma pun menerapkan sederet aturan ketat, yang harus dipatuhi warga selama lockdown. Jika tidak, mereka terancam mendapat penjara dan denda.

Dilansir CNN Rabu (25/3/2020), berikut merupakan rangkaian hukuman yang diberikan kepada warga jika mereka kedapatan melanggar karantina:

  • Mereka yang terbukti positif mengidap Covid-19, penyakit yang diakibatkan virus, dan tidak tinggal di rumah, bakal dipenjara selama lima tahun.
  • Denda bagi pelanggar aturan karantina meningkat. Dari semula 400 euro (Rp 7,1 juta) menjadi 3.000 euro, atau sekitar Rp 53,3 juta.
  • Tempat usaha yang ketahuan melanggar aturan yang diterapkan untuk menjaga jarak bakal ditutup selama 30 hari.
  • Dalam dekrit, pemerintah menyatakan bakal meninjau aturan itu setiap bulan hingga 31 Juli, dengan peluang semakin diperberat.

Selain penjara, sejumlah kepala daerah di Negeri "Pizza" mulai melontarkan ancaman demi ancaman kepada masyarakat yang masih membangkang.

Presiden Region Campania, Vincenzo De Luca, misalnya. Dalam pernyataannya di televisi, dia berujar mendapat informasi bakal terjadi pelanggaran.

"Saya menerima kabar bakal ada yang menggelar pesta kelulusan. Jika itu terjadi, maka kami akan mengirim polisi dengan penyembur api," ancam dia.

Baca juga: Inggris Terapkan Lockdown ala Italia, Ini Aturan dan Hukumannya

Di Messina, Wali Kota Cateno De Luca tidak kalah keras dalam meminta warganya untuk tidak "nongkrong",di luar dan pulang ke rumah masing-masing.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com