Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Lawan Corona, AS Siapkan Stasiun Medis dengan Total 4.000 Tempat Tidur

Kompas.com - 23/03/2020, 09:10 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (22/3/2020) mengatakan telah memerintahkan pendirian stasiun medis darurat di tiga wilayah

Stasiun medis darurat ini akan memiliki kapasitas total 4.000 tempat tidur, yang akan didirikan di New York, California, dan Washington DC.

Delapan stasiun di California akan memiliki 2.000 tempat tidur, lalu empat stasiun di New York dan Washington DC masing-masing akan memiliki total 1.000 tempat tidur.

Baca juga: Begini Artis-artis AS Ingatkan Anak Muda Agar Tetap Tinggal di Rumah untuk Cegah Corona

Dalam konferensi persnya, Trump mengatakan telah meminta Badan Manajemen Darurat atau Federal Emergency Management Agency (FEMA) untuk mendirikan stasiun medis ini.

"Saya ingin meyakinkan orang-orang Amerika bahwa kami melakukan segala yang kami bisa setiap hari untuk menghadapinya, dan pada akhirnya mengalahkan musuh tak terlihat yang mengerikan ini," kata Trump.

"Kami berperang, dalam arti sebenarnya kami berperang," lanjutnya dengan tegas.

Baca juga: Ucapan Trump Soal Virus China Telah Memicu Kekerasan Terhadap Warga AS Keturunan Asia

Negeri "Uncle Sam" memiliki hampir 33.000 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dengan 409 kematian, menurut data dari Johns Hopkins University.

Presiden 73 tahun ini telah menyetujui permintaan untuk mengeluarkan deklarasi bencana besar.

Deklarasi ini ditujukan untuk New York, yang yang memiliki sebagian besar kasus virus corona dari total seluruh AS.

Trump menambahkan juga telah menyetujui deklarasi yang sama untuk Washington DC, dan California akan "segera menyusul".

Baca juga: Pandemi Virus Corona, Gelandang AS Roma Sebut Mustahil Tuntaskan Kompetisi

Saat bertemu wartawan di Gedung Putih, suami Melania Trump itu juga mengatakan telah mengerahkan Garda Nasional untuk membantu menahan penyebaran virus.

Korps Insinyur Angkatan Darat AS juga akan membantu pembangunan stasiun medis sementara di New York.

Rumah sakit kapal Angkatan Laut USNS Mercy pun akan dikerahkan ke Los Angeles.

Baca juga: McDonalds Inggris dan AS Hanya Layani Take Away dan Drive Thru, Bagaimana di Indonesia?

Alat tes virus corona siap akhir Maret

Selain mendirikan stasiun medis, Gedung Putih juga menjanjikan akan ada 27 juta alat tes virus corona yang tersedia untuk pasien pada akhir Maret 2020.

Lebih dari 10 juta alat tes telah didistribusikan ke laboratorium secara nasional dalam dua minggu pertama bulan Maret, kata Asisten Menteri Kesehatan AS, Brett Giroir, dalam konferensi persnya.

"Kami berjanji 1 hingga 4 juta, ada 10 juta (alat) tes di pasaran sekarang," kata Giroir dikutip dari New York Post. Dia mengindikasikan 17 juta lainnya akan datang akhir bulan.

Baca juga: AS Janjikan 27 Juta Alat Uji Virus Corona Tersedia Akhir Maret

Pengujian virus corona di Negeri "Uncle Sam" sangat terbatas dalam beberapa minggu ini.

New York dan negara-negara bagian lainnya telah memesannya untuk warganya yang berisiko paling tinggi atau gejala terparah.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com