Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Trump Obat Malaria Klorokuin Bisa Obati Virus Corona Dibantah Pejabatnya Sendiri

Kompas.com - 21/03/2020, 08:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pejabat kesehatan AS terang-terangan membantah klaim Presiden Donald Trump bahwa obat malaria klorokuin bisa mengobati virus corona.

Pada konferensi pers Kamis (19/3/2020), Trump menyatakan bahwa klorokuin atau hidroklorokuin bisa mengobati virus yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Namun saat itu, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci, diketahui tidak hadir saat konferensi pers.

Baca juga: Serba-serbi Avigan dan Klorokuin, Obat Covid-19 yang Didatangkan Pemerintah

Pada Jumat (20/3/2020), Fauci terang-terangan membantah Trump bahwa obat malaria klorokuin adalah "titik balik" melawan virus corona.

"Tidak. Jawabannya adalah tidak." Demikian keterangan Fauci. Pendek namun tegas, kepada wartawan seperti dilansir Associated Press.

Pejabat kesehatan berusia 79 tahun itu mengatakan, informasi mengenai khasiat itu adalah "anekdot", dan belum menjalani uji klinis.

Fauci menerangkan, Badan Obat dan Makanan AS (FDA) memang berencana menjadikan klorokuin tersedia selama situasi darurat.

Tapi, FDA akan memberikan izin peredaran obat-obatan yang dianggap bisa menyembuhkan Covid-19 selama mempunyai data bahwa kandungan di dalamnya efektif.

Baca juga: Simpang Siur Klorokuin dan Kina untuk Obati Corona, Ini yang Harus Anda Tahu

Trump yang kemudian mendapat pertanyaan setelah Fauci tidak berusaha menantang pejabatnya sendiri sembari tetap menyuarakan sanggahan.

Presiden 73 tahun itu berujar, dia optimistis terhadap kemampuan penyembuhan dari obat malaria itu, seraya meyakini ucapan para dokter.

"Kita tentu akan melihatnya (bukti keampuhan klorokuin). Kita akan segera mengetahuinya," jelas presiden ke-45 AS itu dikutip ABC News.

Sang presiden kemudian mengulangi lagi pernyataannya bahwa obat tersebut "titik balik". "Kami telah memesan jutaan unit," kata dia.

Saat awak media menanyainya apakah dia sekadar memberikan harapan palsu kepada masyarakat, dia tidak menjawab secara gamblang.

Baca juga: Klorokuin untuk Pengobatan Pasien Covid-19 Diproduksi oleh BUMN, Tersedia 3 Juta Butir

"(Obat) ini mungkin bekerja. Mungkin juga tidak bekerja. Yang jelas saya mempunyai insting yang bagus mengenai ini," jelasnya.

Klorokuin menjadi obat yang diizinkan digunakan kepada pasien malaria pada 1944 silam. Meski begitu, hingga saat ini belum ada obat yang direstui FDA melawan virus corona.

AS sendiri sebenarnya sudah mengembangkan vaksin Covid-19, di mana pada Senin (16/3/2020) mulai dilakukan uji coba terhadap 45 sukarelawan.

Meski begitu, para ilmuwan sudah menekankan meski nantinya bisa vaksin ditemukan, butuh waktu minimal satu tahun sebelum benar-benar siap dilepas ke publik.

Kemudian, pejabat China sempat mencetuskan bahwa Avigan, obat flu yang diproduksi Fujifilm, pabrikan asal Jepang, berkhasiat menekan penyebaran virus corona.

Baca juga: China: Obat Flu Jepang Avigan Efektif Obati Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com