Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpang Siur Klorokuin dan Kina untuk Obati Corona, Ini yang Harus Anda Tahu

Kompas.com - 19/03/2020, 17:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Klorokuin fosfat (Chloroquine Phospate) kembali digadang-gadang dapat menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus corona, SARS-CoV-2. Di Indonesia, senyawa dengan struktur yang sama dengan klorokuin ini, yakni Quinine Sulfate, terdapat pada pohon kina.

Senyawa ini berasal dari ekstrak kulit batang pohon kina yang selama ini juga menjadi obat bagi pasien malaria.

Sebelumnya, Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Keri Lestari, mengatakan bahwa klorokuin fosfat tidak berasal dari ekstrak kulit batang pohon kina.

"Klorokuin fosfat itu senyawa sintetis (kimiawi)," kata Keri saat ditemui di Pusat Unggulan Iptek Inovasi Pelayanan Kefarmasian Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu (18/3/2020).

Baca juga: Tentang Virus Corona Covid-19, Apa Itu Istilah ODP, PDP dan Suspek?

Sedangkan pada ekstrak kulit batang pohon kina, zat yang dihasilkan disebut dengan Quinine Sulfate atau Kuinin Sulfat.

Kedua struktur ini memiliki manfaat yang sama dalam proses penyembuhan dan pencegahan penyakit malaria.

Sebab, baik klorokuin fosfat maupun kuinin sulfat memiliki dasar struktur yang sama.

"Ternyata klorokuin fosfat memiliki struktur dasar Quinoline yang sama dengan kuinin sulfat. Ada kemiripan struktur," ungkap Keri.

Itulah sebabnya, Keri pun mengajak untuk melakukan penelitian terhadap pil kina sebagai alternatif dari klorokuin fosfat yang lebih sulit didapatkan karena harus diimpor dari luar negeri.

Penelitian tentang klorokuin

Klorokuin memang salah satu senyawa yang dianggap sebagi kandidat antivirus untuk Covid-19.

Senyawa ini sudah pernah dipelajari pada kera oleh seorang ahli virologi dari Wuhan Institute of Virology dari Chinese Academy of Sciences, Manli Wang bersama timnya.

Baca juga: Benarkah Klorokuin pada Kina bisa Sembuhkan Corona, Ahli Jelaskan

Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan Wang dan timnya, klorokuin dapat menghambat kemampuan virus baru untuk menginfeksi dan tumbuh di dalam sel, saat diujikan pada kera.

Laporan penelitian yang dilakukan Wang dan rekannya tentang kandungan klorokuin fosfat sebagai obat Covid-19 telah dipublikasikan di jurnal Nature.

Selain klorokuin, obat eksperimental lain yang disebut remdesivir juga memiliki mekanisme yang sama saat menghentikan pertumbuhan virus di dalam sel manusia.

Melansir Science News, Kamis (19/3/2020), klorokuin dapat memblokir infeksi virus dengan menganggu kemampuan beberapa virus, termasuk pada virus corona, untuk memasuki sel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com