Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Ramai-ramai Terapkan "Lockdown" dan Larangan Masuk demi Cegah Virus Corona

Kompas.com - 16/03/2020, 13:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Reuters

Pemerintah Negeri "Panda" perlu melakukan langkah itu setelah angka kasus impor virus corona melebihi transmisi lokal dua hari beruntun.

Nantinya, setiap orang yang datang ke Beijing bakal langsung dibawa ke fasilitas karantina, di mana mereka menjalani masa observasi selama 14 hari.

Baca juga: Militer AS Dituduh Bawa Virus Corona ke Wuhan, Dubes China Dipanggil

Lockdown, berdiam di rumah

Spanyol mengurung 47 juta warganya ke dalam lockdown parsial pada Sabtu (14/3/2020), sebagai bagian dari kondisi darurat nasional selama 15 hari.

Jalanan di Madrid dan Barcelona begitu lengang pada Minggu. Harian utama negara tersebut memasang halaman depan mereka dengan slogan pemerintah "Bersama kita hentikan virus ini".

Berdasarkan pemberitaan televisi TVE, Negeri "Matador" mengonfirmasi 6.250 kasus dan 193 kematian, menjadikannya negara terdampak paling parah kedua di Eropa setelah Italia.

Di Perancis, pemerintah menutup restoran dan pusat hiburan sejak Minggu, dengan 67 juta orang diminta berdiam diri di rumah setelah infeksinya meningkat dalam 72 jam terakhir.

Baca juga: Kontak dengan Menhub Budi Karya Sumadi yang Terpapar Virus Corona, Menteri Belanda Ini Bekerja dari Rumah

Perdana Menteri Edouard Philippe menyatakan, mereka tidak punya pilihan karena otoritas mengumumkan 5.423 kasus dan 127 korban meninggal.

"Kami harus membatasi segala pergerakan kami," terang Philippe. Meski begitu, pemilihan lokal Perancis dilaporkan tetap jalan.

Salah satu warga Paris bernama Martine berkata, dia akan memberikan suaranya. "Saya tidak takut dengan virus ini. Saya terus menjalani hidup bagaimana pun," kata dia.

Di Inggris, Menteri Kesehatan Matt Hancock berujar, pihaknya bersiap melarang pertemuan publik dan mengisolasi lansia di atas 70 tahun selama empat bulan.

Kemudian mulai Minggu, Korea Selatan bakal melarang masuk pengunjung dari Perancis, Jerman, Inggris, Spanyol, dan Belanda setelah lebih dulu menerapkannya pada China hingga Iran.

Baca juga: Viral Video Azan di Kuwait Berbeda karena Wabah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com