Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Ramai-ramai Terapkan "Lockdown" dan Larangan Masuk demi Cegah Virus Corona

Kompas.com - 16/03/2020, 13:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Reuters

ROMA, KOMPAS.com - Perancis dan Spanyol bergabung dengan Italia menerapkan "lockdown" terhadap jutaan warg mereka untuk mencegah penyebaran virus corona.

Sementara Austrlia memerintahkan isolasi mandiri bagi setiap warga asing yang datang, dengan negara lain menetapkan larangan masuk demi memutus penularan.

Wabah yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, itu telah menginfeksi lebih dari 156.000 orang di seluruh dunia, dan menewaskan 5.800 orang.

Baca juga: Kasus Virus Corona di Korsel Bisa Turun Tanpa Lockdown, Ini Kuncinya

Negara-negara di dunia sudah melarang pertemuan publik, menangguhkan acara olahraga, kebudayaan, serta keagamaan di tengah wabah virus corona.

Kemudian dilansir Reuters Minggu (15/3/2020), ada juga negara yang menerapkan social distancing demi memutus rantai penyebaran.

Kanselor Austria, Sebastian Kurz, melarang adanya pertemuan yang dihadiri oleh minimal lima orang dan mendesak warganya agar mengisolasi diri.

Kemudian pelayanan misa Pekan Suci di Vatikan pada April direncanakan tanpa dihadiri umat Katolik, sebuah kebijakan tak terduga di masa modern.

Padahal, agenda yang dimulai pada Minggu Palma dan berakhir Minggu Paskah itu selalu menarik puluhan ribu pengunjung di Roma dan Vatikan.

Di Australia, Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan sejak Minggu tengah malam, seluruh pendatang diwajibkan mengarantina diri selama 14 hari.

Dia juga melarang kedatangan kapal pesiar dari negara lain selama 30 hari, demi mencegah kasus impor yang mulai marak di sejumlah negara.

Baca juga: 3 Kunci Korea Selatan Berhasil Tangani Virus Corona Lebih Baik dari Negara Lain

Larangan bepergian, maskapai alami "Cutback"

Presiden AS Donald Trump menjalani tes virus corona, yang hasilnya negatif. Langkah yang dilakukan setelah dia kontak dengan pejabat Brasil yang positif terinfeksi.

Dalam konferensi pers pekan lalu, presiden 73 tahun itu mencanangkan larangan masuk bagi 28 negara Eropa, termasuk menambahkan Inggris dan Irlandia.

Larangan datang maupun bepergian yang diterapkan negara di dunia membuat sejumlah maskapai mengalami cutback, dilaporkan Reuters.

American Airlines, contohnya. Perusahaan itu berniat memotong 75 persen penerbangan internasional sampai 6 Mei, dan mengandangkan pesawat berbadan lebar mereka.

Dari negara asal wabah China, otoritas lokal memperketat pengecekan setiap penumpang yang datang ke bandara Beijing pada Minggu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com