ROMA, KOMPAS.com - Perancis dan Spanyol bergabung dengan Italia menerapkan "lockdown" terhadap jutaan warg mereka untuk mencegah penyebaran virus corona.
Sementara Austrlia memerintahkan isolasi mandiri bagi setiap warga asing yang datang, dengan negara lain menetapkan larangan masuk demi memutus penularan.
Wabah yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, itu telah menginfeksi lebih dari 156.000 orang di seluruh dunia, dan menewaskan 5.800 orang.
Baca juga: Kasus Virus Corona di Korsel Bisa Turun Tanpa Lockdown, Ini Kuncinya
Negara-negara di dunia sudah melarang pertemuan publik, menangguhkan acara olahraga, kebudayaan, serta keagamaan di tengah wabah virus corona.
Kemudian dilansir Reuters Minggu (15/3/2020), ada juga negara yang menerapkan social distancing demi memutus rantai penyebaran.
Kanselor Austria, Sebastian Kurz, melarang adanya pertemuan yang dihadiri oleh minimal lima orang dan mendesak warganya agar mengisolasi diri.
Kemudian pelayanan misa Pekan Suci di Vatikan pada April direncanakan tanpa dihadiri umat Katolik, sebuah kebijakan tak terduga di masa modern.
Padahal, agenda yang dimulai pada Minggu Palma dan berakhir Minggu Paskah itu selalu menarik puluhan ribu pengunjung di Roma dan Vatikan.
Di Australia, Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan sejak Minggu tengah malam, seluruh pendatang diwajibkan mengarantina diri selama 14 hari.
Dia juga melarang kedatangan kapal pesiar dari negara lain selama 30 hari, demi mencegah kasus impor yang mulai marak di sejumlah negara.
Baca juga: 3 Kunci Korea Selatan Berhasil Tangani Virus Corona Lebih Baik dari Negara Lain
Presiden AS Donald Trump menjalani tes virus corona, yang hasilnya negatif. Langkah yang dilakukan setelah dia kontak dengan pejabat Brasil yang positif terinfeksi.
Dalam konferensi pers pekan lalu, presiden 73 tahun itu mencanangkan larangan masuk bagi 28 negara Eropa, termasuk menambahkan Inggris dan Irlandia.
Larangan datang maupun bepergian yang diterapkan negara di dunia membuat sejumlah maskapai mengalami cutback, dilaporkan Reuters.
American Airlines, contohnya. Perusahaan itu berniat memotong 75 persen penerbangan internasional sampai 6 Mei, dan mengandangkan pesawat berbadan lebar mereka.
Dari negara asal wabah China, otoritas lokal memperketat pengecekan setiap penumpang yang datang ke bandara Beijing pada Minggu.