Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 4.590 Korban Infeksi Virus Corona di Iran Dinyatakan Sembuh

Kompas.com - 15/03/2020, 22:05 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Iran News

TEHERAN, KOMPAS.com - Juru Bicara Kianoush Jahanpour dalam konferensi pers yang dilaksanakan pada Minggu (15/03/2020) mengatakan bahwa sebanyak 4.590 korban infeksi virus corona dinyatakan sembuh dan dipulangkan.

Meski begitu Juru Bicara Menteri Kesehatan Iran ini mengatakan, "sayangnya, pada 24 jam terakhir sebanyak 113 orang tewas yang artinya angka kematian di Iran meningkat menjadi 724 orang."

Otoritas Iran memperingatkan warganya untuk tidak menyepelekan Covid-19. Mereka menekankan bahwa lansia, orang sakit dan lansia di atas 60 tahun sangat berisiko terpapar virus tersebut.

"Tolong jangan sepelekan. Semua perjalanan ke bagian utara Iran harus dibatalkan. Tahun Baru Nowruz tidak akan dimulai di Mashhad sejak wabah virus corona merebak," ungkap Jahanpour.

Baca juga: Virus Corona Tebar Ancaman, Jerman Tutup Tiga Perbatasan

Sementara itu, Iran selama ini dikabarkan dari Iran News menerima sejumlah bantuan dari China, Turki, Uni Emirat Arab, Jerman, Perancis, dan Inggris.

Ada pun Jepang, Qatar, Azerbaijan, dan Rusia juga memberikan donasi uang dan peralatan medis.

Berita itu juga dikonfirmasi oleh Abbas Mousavi melalui unggahan Twitternya.

"Pemerintah Iran dan warga Iran tidak akan pernah melupakan para pemberi bantuan dalam masa sulit mereka,"ungkap Mousavi.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran itu menjelaskan lebih detil bahwa bantuan dari China berupa sekitar 350 ribu alat uji virus corona, sekitar 2.400 masker wajah, dan 130 ribu pakaian pelindung hazmat.

Baca juga: Kasus Virus Corona di China Bisa Ditekan, Bisakah Langkah Mereka Diterapkan di Negara Lain?

 

Iran juga mendapat 120 ribu ventilator dan aspirator, 2.800 perangkat antropometik dan oksimeter, sekitar 13 ribu kacamata pelindung, 160 ribu pelindung wajah, dan 50 kotak obat virus corona melalui penerbangan langsung yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan Iran.

Pada Minggu juga, pemerintah Iran tegaskan warganya untuk mematuhi peraturan tinggal di rumah untuk menghentikan penularan virus corona.

Provinsi Teheran sejauh ini memiliki angka tertinggi infeksi virus corona dengan 251 angka kasus terbaru.

Di provinsi Khorasan Razavi, provinsi di mana kota suci Mashhad berada, terdapat 143 kasus. Pejabat di sana mengatakan adanya kemungkinan kenaikan angka infeksi di Mashhad.

Di kota suci Mashhad, khususnya di Makam Suci Imam Reza (AS), jamaah haji Islam Syiah kerap hadir beribadah khususnya pada Tahun Baru Nowruz yang akan berlangsung pada 20 Maret mendatang.

Iran sejauh ini merupakan negara di kawasan Timur Tengah yang memiliki kasus infeksi terburuk. Juga negara dengan kasus infeksi terburuk di luar daratan utama China, di mana pertama kali virus corona muncul. 

Baca juga: Sepeda Jadi Senjata Warga New York untuk Lawan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com