Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya Karantina di Wuhan dan Italia

Kompas.com - 10/03/2020, 17:11 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP,SCMP

ROMA, KOMPAS.com - Italia menerapkan karantina untuk menekan penyebaran virus corona. Sistem karantina Italia mirip dengan di Wuhan, tapi ada beberapa perbedaan.

Di Italia, Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan karantina diberlakukan mulai Selasa (10/3/2020) sampai 3 April 2020.

Adanya karantina ini membuat pernikahan dan pemakaman ditangguhkan selama lebih dari tiga minggu.

Khusus untuk lembaga-lembaga keagamaan tetap buka, tapi masyarakat diminta menjaga jarak satu sama lain saat beribadah.

Bar dan restoran hanya diperbolehkan buka dari jam 6 pagi sampai 6 sore. Jarak antar pelanggan juga diatur, paling dekat 1 meter.

Tempat-tempat umum seperti sekolah, universitas ditutup, resor ski, bioskop, museum, klub malam, dan tempat-tempat serupa juga ditutup.

Baca juga: Italia Dikarantina karena Corona, Turis Indonesia Diimbau Tidak Datang ke Italia

Kemudian sjang-ajang olahraga akbar dari semua tingkatan dan cabor juga dihentikan, termasuk liga sepak bola Serie A.

Kecuali kompetisi olahraga yang diselenggarakan badan-badan internasional, masih diizinkan digelar tapi tanpa penonton.

Pembatasan perjalanan juga diberlakukan, sesuai dekrit yang dikeluarkan Perdana Menteri Giuseppe Conte.

Perjalanan dibatasi hanya untuk pekerjaan, keperluan mendesak, atau untuk alasan kesehatan. Perjalanan yang ditujukan untuk kembali ke tempat tinggal juga diizinkan.

Untuk transportasi umumnya, kereta api dan pesawat masih beroperasi masuk dan keluar dari Milan pada Senin (9/3/2020), tapi bagi yang bepergian tanpa alasan jelas dikenakan denda 200 euro (sekitar Rp 3,25 juta).

Baca juga: Dampak Lockdown Italia karena Virus Corona: Serie A Dihentikan, Upacara Pemakaman Ditiadakan

Siapa pun yang melakukan perjalanan sekarang diminta mengisi formulir standar berisi alasan perjalanan.

Formulir itu untuk diserahkan ke pihak berwenang di stasiun kereta api dan bandara, serta jalan-jalan utama antarkota.

"Karantina" juga diterapkan di penjara, dengan pembatasan kunjungan kerabat sampai 22 Maret. Kebijakan yang kemudian berujung kerusuhan dan korban jiwa.

Baca juga: Wajah Italia dalam Karantina: Pernikahan dan Pemakaman Ditunda, Kerusuhan Merebak di Penjara

Bedanya di Wuhan

Kota Wuhan di provinsi Hubei, China, juga pernah menerapkan karantina untuk menekan penyebaran virus corona.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com