Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak "Lockdown" Italia karena Virus Corona: Serie A Dihentikan, Upacara Pemakaman Ditiadakan

Kompas.com - 10/03/2020, 16:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ROMA, KOMPAS.com - Pada Senin (9/3/2020), Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan adanya lockdown (penutupan) dalam upayanya memerangi virus corona.

Penutupan yang bakal berlangsung hingga 3 April mendatang itu meliputi larangan berkumpul di tempat umum hingga tidak diperbolehkan menggelar upacara pemakaman.

"Seluruh Italia akan menjadi zona perlindungan," tegas PM Conte dalam pengumumannya, seperti disampaikan The Guardian via The Verge.

Baca juga: Berjuang Lawan Virus Corona, Seluruh Italia Bakal Ditutup

Lockdown yang terjadi karena virus corona di Italia pun memberikan berbagai dampak. Apa sajakah itu, berikut beberapa di antaranya.

Serie A dihentikan

Dalam dekrit yang disahkan oleh Conte, salah satu keputusannya adalah menghentikan sementara seluruh kegiatan maupun pertandingan olahraga.

Tak terkecuali kasta tertinggi sepak bola Negeri "Pizza", Serie A, sekaligus memunculkan tanda tanya mengenai perhelatan Euro 2020.

Terdapat sejumlah opsi yang muncul terkait masa depan liga. Antara lain bisa disusun secara berdekatan, hingga skenario terburuk, dihentikan.

Sementara Induk Sepak Bola Eropa (UEFA) menyatakan, sejauh ini mereka tidak akan mengubah jadwal laga yang dilangsungkan di Roma pada 12 Juni mendatang.

Baca juga: Kompetisi Olahraga di Italia Dihentikan, Bagaimana Kelanjutan Serie A dan Euro 2020?

Upacara pemakaman ditiadakan

Segala bentuk upacara publik, seperti pernikahan dan pemakaman, mendapat larangan dari otoritas. Kecuali, dilakukan secara tertutup dan dihadiri oleh sedikit orang.

Kemudian gereja masih tetap dibuka. Namun, setiap umat diharuskan untuk menjaga jarak paling tidak satu meter, dengan misa dilaporkan ditangguhkan.

Dekrit tersebut menyatakan bahwa siapa pun yang terbukti melanggar aturan, bakal diancam dengan denda, penjara, atau bahkan keduanya.

Baca juga: Wajah Italia dalam Karantina: Pernikahan dan Pemakaman Ditunda, Kerusuhan Merebak di Penjara

Kursi di restoran harus 1 meter

Dampak yang dirasakan akibat Covid-19, penyakit yang diakibatkan dari virus corona, juga menimpa sektor usaha lain seperti jasa.

Pemerintah sudah menyatakan bahwa baik restoran maupun pertokoan diinstruksikan untuk buka antara pukul 06.00 hingga 18.00 waktu setempat.

Selain itu seperti diberitakan The Local, setiap pengusaha restoran harus mematuhi sistem pencegahan, yakni memberi jarak satu meter antar-pelanggan.

Bagi pemilik usaha yang kedapatan tidak menerapkan aturan tersebut, mereka terancam mendapatkan "penangguhan izin usaha".

Baca juga: Italia Dikarantina, KBRI Roma Hentikan Sementara Layanan Konsuler

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com