Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona di Iran: Belasan Mayat Terbungkus Tas Hitam di Rumah Duka Beheshte Masoumeh

Kompas.com - 06/03/2020, 18:30 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber CNN

TEHERAN, KOMPAS.com - Belasan mayat terbungkus tas hitam berjejer di lantai kamar mayat rumah duka Beheshte Masoumeh di Iran. Sementara itu, para tenaga medis berjalan melewati mayat-mayat itu.

Dari sekian mayat yang berjejer itu tidak diketahui mana yang terinfeksi virus corona dan mana yang tidak.

Sebagaimana tradisi Islam berlaku, masyarakat Iran penganut muslim Syiah juga memandikan mayat dengan sabun dan air sebelum dimakamkan.

Tetapi, dua pekerja di Qom mengabarkan melalui CNN bahwa kasus virus corona membuat mereka tidak perlu memandikan mayat korban virus tersebut.

Mayat-mayat yang dikonfirmasi positif merupakan korban virus corona diberikan kalsium-oksida untuk mencegah pencemaran virus di tanah.

Baca juga: Perangi Virus Corona, AS Kekurangan Stok Masker dan Respirator

 

Keterangan ini didapatkan dari seorang sumber yang enggan disebut namanya karena takut mendapat sanksi dari aparat keamanan Iran.

Direktur kamar mayat rumah duka Beheshte Masoumeh, Ali Ramezani, mengatakan bahwa masalah virus corona membutuhkan waktu, mulai dari menunda penguburan sampai membuat tumpukan mayat di kamar mayat.

"Apa yang kita hadapi adalah bagaimana menangani tubuh korban virus corona dengan korban non-virus corona karena instruksi untuk penguburannya berbeda," ujar Ali Ramezani.

Dia juga menambahkan, "Beberapa keluarga lebih suka pihak rumah duka membiarkan mayat keluarga mereka selama satu atau dua hari sampai hasil tes selesai. Jika hasilnya negatif maka keluarga berhak menguburkan di mana mereka berkehendak,"

Hal itu juga menuai insiden. Seseorang ditangkap karena telah mengedarkan video dari dalam kamar mayat yang disiarkan penyiar TV Iran, (IRIB). Video itu diambil di rumah duka Behesht-e Masoumeh milik Qom.

Baca juga: Sepinya Mekah Setelah Virus Corona Mewabah

Insiden itu diajukan ke pengadilan, berdasarkan laporan dari kantor berita semi-resmi Iran, ISNA.

Sejauh ini terdapat 3.513 kasus infeksi virus corona di Iran. Dengan angka kematian sebanyak 107 jiwa.

Namun, menurut juru bicara kementerian kesehatan Iran, Kianush Jahanpour pada Kamis (06/03/2020) pasien sembuh juga cukup banyak sekitar 739 orang dan sudah meninggalkan rumah sakit.

Dari 31 provinsi di Iran yang terjangkit virus, Teheran merupakan kota tertinggi angka infeksinya sebesar 1.523 kasus.

Sementara Qom memiliki kasus infeksi sebanyak 386 kasus. Iran dan Italia sejauh ini merupakan negara dengan angka infeksi tinggi setelah Daratan Utama China.

Baca juga: Arab Saudi: Iran Harus Bertanggung Jawab atas Wabah Virus Corona

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com