Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertarungan Capres Demokrat Mengerucut ke Joe Biden Vs Bernie Sanders

Kompas.com - 04/03/2020, 21:11 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Miliuner Wall Street ini ternyata tidak berdaya walau sudah menggelontorkan ratusan juta dollar AS dari harta kekayaannya.

Keputusan elite partai yang dengan cepat merapatkan barisan ke Biden sebelum Super Tuesday juga menjadi faktor penting kemenangan besarnya.

Elite partai percaya, Biden adalah sosok yang paling tepat untuk menghentikan Sanders yang ideologi sosialisnya dinilai terlalu radikal untuk memenangkan Gedung Putih.

Baca juga: Jika Jadi Presiden, Bernie Sanders Akan Temui Kim Jong Un dan Musuh AS Lainnya

Biden vs Sanders

Bloomberg dikabarkan mempertimbangkan untuk mundur. Sementara itu masa depan kampanye Warren diragukan setelah dia bahkan tidak dapat menang di negara bagian yang diwakilinya di Senat.

Biden dan Sanders sebagai dua bakal capres tersisa akan bertarung untuk mengunci tiket sebagai penantang petahana Presiden Donald Trump.

Kemenangan di California menyelamatkan malam Super Tuesday Bernie Sanders yang meraih hasil lebih buruk dari perkiraan.

Senator berusia 78 tahun itu masih mempertahankan status unggulannya karena California memiliki 415 delegasi, alokasi terbesar dari negara bagian lain.

Baca juga: Menang Kaukus Nevada, Bernie Sanders Semakin Tidak Terbendung

Namun, kegagalan Sanders meraih kemenangan di kawasan Selatan yang didominasi pemilih kulit hitam memunculkan pertanyaan mengenai dukungan pemilih Afro-Amerika terhadapnya.

Pemilih kulit hitam selalu menjadi blok kunci yang menentukan pemenang nominasi capres Partai Demokrat untuk ke Pilpres AS 2020.

Biden membuktikan warga kulit hitam yang merupakan basis pemilihnya tetap loyal terhadapnya.

Bukan hanya pemilih kulit hitam, Biden menurut hasil exit poll juga unggul di kalangan pemilih yang tinggal di daerah suburban.

Pemilih yang didominasi warga kulit putih berpendidikan universitas ini diyakini akan menjadi penentu utama pemenang pilpres November mendatang.

Sanders sangat tidak populer di kalangan pemilih suburban yang tidak nyaman dengan revolusi sosialis yang kerap digaungkannya ketika berkampanye.

Baca juga: Trump Disebut Perintahkan Tekan Ukraina untuk Selidiki Joe Biden

Biden bukan tanpa kelemahan. Sejauh ini dia masih belum dapat meraih dukungan signifikan dari pemilih muda yang tetap antusias mendukung Sanders.

Kaum pemilih minoritas lain, yaitu Hispanik, juga masih lebih memilih mendukung Sanders dibandingkan Joe Biden.

Kekuatan kedua capres ini cukup berimbang di mana pertarungan ketat diyakini tidak akan selesai sebelum hari terakhir primary pada 2 Juni.

Perhitungan delegasi sementara menunjukan Biden unggul dengan 453 berbanding 382 yang didapatkan Sanders. Dibutuhkan 1991 delegasi untuk menjadi pemenang primary Demokrat.

Primary berikutnya berlanjut Selasa depan di 6 negara bagian yaitu Michigan, Washington, Missouri, Mississippi, Idaho, dan North Dakota.

Baca juga: Korea Utara Sebut Joe Biden Anjing Gila, Begini Reaksi Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com